Review Anime A Sign of Affection




A Sign of Affection

Rekomendasi Anime Romantis Yang Menambah Wawasan Tentang Bahasa Isyarat


review anime

Nonton anime Sign of Affection ini seperti penyegaran saat penat melanda. Sudah beberapa kali mencoba menonton ulang anime romance favorit, tapi kok rasanya masih kurang. Setelah melihat judul anime ini, seketika penasaran.

Yang membuatku langsung jatuh hati adalah soundtracknya. The Sound of Snow dinyanyikan oleh Novelbright. Sungguh ya, soundtracknya bikin happy pas denger, kerasa manis dan bikin senyum juga easy listening banget.

Baiklah, sebelum mulai, saya mau kasih tahu kalau anime ini diangkat dari manga. Dan ceritanya tentang seorang gadis tuli yang sama sekali tidak bisa mendengar suara. Nanti, akan dijelasin di animenya, maksudnya apa. Kelebihan inilah yang bikin anime ini bukan sekadar kisah romance aja. Soalnya banyak banget sign language yang bertebaran dan bikin jadi pengen belajar bahasa isyarat.

Oke deh, biar ngga lama-lama, mari kita lanjut yaaa.


Sign of Affection Anime Romance yang Manis

Saat musim dingin, Yuki yang sedang berada di kereta menuju kampusnya. Tak sengaja dihampiri seseorang yang perawakannya seperti orang asing.

Orang tersebut tampak bertanya pada Yuki, sayangnya ia tak dapat memahami gerakan bibir orang tersebut sehingga Yuki menyangka kalau orang asing itu tengah menggunakan bahasa asing, yang notabennya Yuki juga tidak mengerti.

Saat kebingungan itu, tiba-tiba ada seorang lelaki bertubuh tinggi mendekat dan langsung berbicara dengan si orang asing tersebut.

Setelah selesai, lelaki berambut warna abu-abu itu mendekati Yuki dan menjelaskan kalau si Orang Asing itu bahkan menggunakan bahasa Jepang. Menanyakan tentang tempat makan.

Anehnya, saat lelaki berambut abu-abu itu berbicara, Yuki bisa langsung memahami dari gerak bibirnya. Dan ia menjelaskan melalui gestur menunjukkan alat bantu dengar di telinganya bahwa ia adalah teman tuli.

Di kereta inilah, Yuki mengenal lelaki rambut abu-abu yang bernama Itsuomi.

Beberapa hari kemudian, Yuki baru tahu kalau ia dan Itsuomi itu satu kampus. Soalnya, di pertemuan pertama itu Itsuomi turun di stasiun lebih dulu sebelum Yuki. Dan Itsuomi dalam posisi baru saja kembali dari luar negeri.

Iya, Itsuomi adalah seorang traveler. Selain itu ia juga jago tiga bahasa : Bahasa Inggris, Jepang dan Jerman.

Pengalaman Itsuomi berkelana dan menjelajah membuat Yuki kagum. Sebab, seumur hidupnya ia belum pernah bepergian jauh. Dan ia penasaran dengan dunia yang dilihat Itsuomi.

Rasa suka kemudian tumbuh dalam diri Yuki. Beruntung sahabat Yuki bernama Rin ternyata teman dekat Itsuomi. Jadi, Yuki bisa punya akses untuk bisa mengenal Itsuomi lebih banyak.

Beberapa kali berkunjung ke kafe tempat Itsuomi bekerja. Dan mengadakan perjalanan bersama membuat keduanya semakin dekat.

Tak lama, Itsuomi pun menyatakan perasaannya pada Yuki. Dan ini adalah pengalaman Yuki yang pertama kali dalam percintaan.

Siapa sangka? Justru pengalaman ini membawa Yuki pada dunia yang belum pernah ia ketahui. Melalui Itsuomi, Yuki jadi punya semangat untuk memiliki impian dan cita-cita bepergian ke luar negeri.

review anime
A Sign of Affection

Konfliknya Dalam Ceritanya Apa?

Jujur ya, selama nonton anime ini saya enggak mendapatkan konflik yang menguras emosi. Paling bikin bersemu aja karena kemajuan hubungan Itsuomi dan Yuki makin manis.

Tapi, mungkin cinta terpendam bisa menjadi konflik meski efeknya enggak besar.

Jadi, Yuki ini punya teman masa kecil yang adiknya si teman ini satu kampus sama Yuki. Terus, si adik ini sering banget selalu ada dekat Yuki meski enggak nempel banget, ya.

Namanya Oushi, dia selalu tahu jam berapa Yuki sampai di kampus. Yuki kemana aja, dia tahu. Bahkan, kebiasaan Yuki apa, Oushi pun tahu.

Semenjak Yuki dekat dengan Itsuomi, Oushi merasa tersaingi dan enggak terima. Dia takut kalau Yuki cuma dimanfaatin sama Itsuomi doang.

Akhirnya, muncullah rasa cemburu dan tersaingi dalam diri Oushi yang membuatnya sering marah sama Yuki untuk berhati-hati.

Ditambah, Oushi kaget karena dia baru banget melihat perubahan pada perilaku Yuki seperti janjian malem-malem di luar sama Itsuomi sampai menginap di rumah teman.

Yang notabennya enggak pernah dilakukan Yuki sebelumnya. Kekhawatiran dan rasa marahnya semakin besar. Hingga ia sangat membenci Itsuomi.

Ada lagi tapi saya ragu apakah bisa dimasukkan dalam kategori konflik?

Jadi, semenjak pacaran sama Itsuomi, Yuki kan mulai bermimpi pengen juga traveling bareng pacarnya.

Nah, awal dari langkah perwujudan mimpinya adalah Yuki pengen banget bikin pasport.

Jadi, dia berinisiatif untuk mencari pekerjaan sampingan demi menabung untuk bikin pasport. Di sinilah dia menghadapi kenyataan bahwa agak sulit mendapat pekerjaan sampingan bagi orang tuli.

Penantian Yuki mencari kerja lumayan lama, loh. Diwujudkan dalam beberapa episode di animenya. Sebagai bukti kalau emang faktanya teman tuli masih harus struggle dalam mencari pekerjaan.

Konflik lainnya? Sejujurnya buatku enggak menguras emosi banget. Yaitu, rasa suka yang dipendam sahabatnya Itsuomi padanya sejak sekolah. Itu aja sih.

My Honest Opinion : Anime Sign of Affection

A Sign of Affection

Dibanding anime Fruits Basket atau Nana. Anime ini termasuk swing banget. Konfliknya enggak 'semenyakitkan' dua anime yang kusebut tadi.

Romansanya manis banget. Terutama Itsuomi yang masuk kategori green flag man. Serius deh, yang bikin terasa itu rasa cinta antara Yuki dan Itsuomi. Saling bersambut dan saling memberi pengaruh baik.

Bisa dibilang ini animenya positif vibes. Cocok buat bener-bener tontonan relaks. Apalagi cuma 12 episode. Dan sudah selesai juga. Jadi, bisa dijadikan tontonan menjelang weekend. Kali aja butuh tontonan romantis nan manis tanpa bikin meringis, hehe.

Selama nonton ini bawaannya jadi pengen baca manganya. Soalnya, Itsuomi tuh manisnya kebangetan terus ganteng pula! Dan anime ini masuk anime favorit yang layak banget ditonton ulang.

Oiya, buat tambahan informasi, anime ini kan masuk ke genre Young Adult ya. Jadi, ada scene ciumannya.

Informasi Anime

Judul : A Sign of Affection
Tipe : serial
Episode : 12
Status : Tamat
Studio : Aija-do
Produser : Mainichi Broadcasting System, Kodansha, dll.
Rating : 13+

Postingan Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung. Silakan tinggalkan komentar dengan bahasa yang baik ya. Untuk komentar dimoderasi ya.

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *