Review Anime Kimi Ni Todoke Season 2

Ulasan anime

Setelah selesai nonton Kimi Ni Todoke Season Satu kemarin. Kemudian, lanjut nonton yang season dua secara maraton. Akhirnya, selesai juga nonton ulang anime ini. Alasan kenapa nonton ulang, pertama karena baru ada di Netflix biasanya nonton via website illegal, hehe. Kedua, karena mau sekalian ditulis di blog ini ulasannya.

Oiya, informasi juga buat yang belum pernah nonton Anime Nana Series, ada juga tersedia di Netflix. Ulasannya bisa klik link di judul Nana sebelumnya. Anime Nana hanya untuk teman-teman yang sudah berusia 21 tahun ke atas ya. Soalnya, ceritanya terlalu kelam dan butuh pemikiran yang cukup dewasa. Ada trigger warning juga, jadi siapin diri ya.

Di Kimi Ni Todoke Season Dua ini, kisah pedekate Kazehaya dan Sawako justru mengalami kemunduran. Benar-benar meresahkan karena mereka kembali berjarak. Ditambah pengaturan tempat duduk baru yang membuat keduanya kesulitan membagi waktu untuk berbincang.


Drama Hubungan Kazehaya dan Sawako

Berawal dari ketika pertama mereka kembali masuk sekolah usai liburan musim dingin. Setelah menghabiskan waktu bersama di kuil, hubungan Kazehaya dan Sawako tampak mengalami kemajuan. Tapi, saat awal pertama kembali ke sekolah, justru rasa malu Sawako yang kembali dan ketidaksabaran Kazehaya membuat pertemuan pertama mereka pagi itu menjadi aneh.

Waktu bergulir hingga hari kasih sayang tiba. Saat itu, Sawako sudah mempersiapkan semua cokelat yang ia buat untuk teman-temannya juga untuk Kazehaya. Namun, di sinilah Sawako merasakan ada perasaan lebih mendalam pada Kazehaya yang justru membuatnya overthinking.

Overthinking ini berlanjut sampai-sampai Sawako menghindar beberapa kali. Disambut pula dengan salah paham dari sisi Kazehaya yang menambah kerumitan komunikasi keduanya. Akhirnya, cokelat Kazehaya tidak sampai padanya karena Sawako mengurungkan niat untuk memberikannya dengan pemikiran "alasan apa yang harus diberikan saat menyerahkan cokelat tersebut?"

Ayane ikut merasa gemas dengan hubungan keduanya. Tapi, dia tidak bisa ikut campur karena Kazehaya termasuk lelaki yang anti dibantu mengenai perasaannya. Dia ingin menyelesaikan sendiri dan menyampaikan sendiri perasaannya pada Sawako.

Kemunduran hubungan keduanya diperparah oleh kehadiran siswa bernama Kento. Dengan penafsiran hubungan Sawako dan Kazehaya membuat Sawako percaya dan yakin kalau apa yang ia lakukan justru mengganggu Kazehaya. Apalagi dengan santainya, Kento mengatakan kalau "Kazehaya memiliki orang yang ia sukai."

Agak gemas memang di bagian ini. Karena, kita tahu siapa yang disukai oleh Kazehaya. Tapi, enggak bisa bantu apa-apa, ditambah Kento yang justru membelokkan fakta sampai membuat overthinking Sawako menjadi-jadi. Di satu sisi, Ayane curiga kalau ada yang salah dan membuat Sawako semakin menghindar dari Kazehaya. Tapi, dia masih belum mengetahui, meski kecurigaan Ayane benar mengenai Kento.

Semakin hari, jarak antara Kazehaya dan Sawako semakin jauh. Membuat Sawako merindukan Kazehaya tapi dia tak tahu harus bagaimana. Di sini pun berbeda, karena ketidaksabaran Kazehaya pada perasaannya yang menggebu, ia tidak seperti sebelumnya yang memaksakan diri mengajak Sawako berbincang berdua. Sebab, Sawako sendiri juga sering menghindar membuat Kazehaya menganggap kalau perasaannya bertepuk sebelah tangan.


Komunikasi Memburuk, Banyak Pihak Terlibat Membantu

Di season dua ini, gara-gara komunikasi Kazehaya dan Sawako yang buruk. Membuat banyak orang ikut gemas. Bayangkan saja, usai mendengar kalau ada orang yang disukai Kazehaya dari Kento. Kemudian, Kazehaya melihat Sawako menangis bersama Kento membuat Kazehaya geram dan bertanya-tanya alasan yang membuat gadis itu menangis.

Tak lama berselang, teman lelaki Kazehaya datang dan mendengarkan pernyataan Kazehaya kalau dia SUKA sama SAWAKO. Tapi, justru dalam pikiran Sawako, Kazehaya melakukan itu karena tidak tega padanya dan ingin menjaga agar gadis itu tidak terkena bullying. Dan bagi Sawako pernyataan suka itu hanya bualan saja.

Kazehaya yang mendengar itu akhirnya pasrah. Menganggap bahwa itu bermakna penolakan dari Sawako. Sementara itu, permintaan maaf Kazehaya pada Sawako juga disalah artikan sebagai penolakan bagi Sawako. Duh rumit kan? Coba deh nonton animenya langsung, biar enggak makin rumit tapi malah jadi gemeeesss.

Keduanya berpikir mereka sama-sama mengalami penolakan. Saat menyendiri, tak sengaja Pin bertemu dengan Sawako yang sedang menyendiri. Sawako mengatakan kalau ia ditolak. Sementara itu, Kazehaya juga mengatakan pada PIN - guru kelas mereka yang ampun deh sering terlalu over tapi ada sumbangsihnya juga di season dua ini - kalau dirinya ditolak. Dari sinilah Pin paham kalau ada yang tidak beres dengan komunikasi keduanya.

Chizuru yang merasa kasihan pada Sawako akhirnya mengatakan apa yang ia pikirkan. Bahwa, ini terjadi akibat ketakutan Sawako yang tak beralasan. Membuatnya justru memposisikan Kazehaya di tempat yang sulit. Ketidakpahaman Sawako harus segera diperbaiki. Chizuru mendorong Sawako untuk mengatakan saja apa yang ia rasakan selama ini tanpa rasa takut.

Bukan saja Chizuru, Kurumi yang merupakan rivalnya Sawako juga memberi nasihat padanya. Disertai tangisan karena rasa sedih dan sakit melihat Sawako yang justru menempati tempat spesial di hati Kazehaya. Dari pernyataan Kurumi, membuat Sawako berpikir dan memutuskan untuk mengatakan semua yang dirasakan olehnya pada Kazehaya.


Festival Sekolah Yang Membuat Keduanya Saling Terbuka

Kerenggangan hubungan Kazehaya dan Sawako terjadi saat keduanya naik ke kelas dua. Disaat akan diadakan festival sekolah yang cukup membuat para siswa kelelahan secara fisik. Selama pelajaran berlangsung, banyak siswa yang kelelahan dan tertidur. Di sinilah hubungan Kazehaya dan Sawako mulai memuncak.

Sawako sudah membulatkan tekad untuk mencurahkan apa yang ia rasakan dengan bahasanya sendiri. Dengan keterbatasan pemahaman mengenai hubungan romansa yang ia tahu. Di kelas ketika tidak ada siapapun di sana, Sawako menumpahkan semua perasaannya disertai tangisan. Kazehaya mendengarkan dengan sabar tapi ia tidak bisa membendung perasaannya.

Usai kejadian di kelas tersebut, Kazehaya mulai mengirimkan pesan agar ia dibolehkan berbicara lagi dengan Sawako. Sawako juga menyetujuinya. Dan hari dimana mereka akan berbincang kembali adalah hari perayaan festival diadakan. Di sinilah Kazehaya kembali menyatakan perasaannya sampai didengar teman-teman dari kelas lain.

Rumor menyebar dan Kazehaya kembali menjelaskan bahwa memang ia suka pada Sawako. Dan bukan karena pengaruh sihir dari gadis itu. Semua gempar dengan pernyataan tersebut, sementara Pin justru mendorong Kazehaya untuk menjelaskan arti suka tersebut pada Sawako, sebab Pin mulai tahu kalau gadis berambut panjang itu tidak begitu paham arti hubungan mereka.

Malam setelah festival diadakan, Kazehaya menjelaskan tentang hubungan mereka. Ia mengajak Sawako berpacaran dan sambil mengajarkan tentang apa dan bagaimana hubungan mereka. Setelah itu, semua tali yang kusut masai seolah kembali terulur dengan lurus lagi.

Anime review


Informasi Anime Kimi Ni Todoke Season Dua

Judul : Kimi Ni Todoke (From Me To You) Season 2

Episode : 12 (selesai)

Tayang : 12 Januari 2011 - 30 maret 2011

Studio : Production I. G

Sumber : Manga

Penulis Manga : Karuho Shiina

Durasi : 23 menit per episode

Original Network : Nippon Television Network


Review Kimi Ni Todoke Season Dua

Jujur aja, selama menonton season dua ini banyak merasakan gemas dengan Sawako dan Kazehaya. Karena overthinking gadis itu yang terlalu sering hingga membuat kondisi semakin memburuk. Tak hanya itu, udah mah overthinking terus komunikasinya juga buruk. Sawako belum mendengarkan penjelasan aja udah gugup, terus menghindar.

Tak hanya itu Kazehaya juga bikin kesal. Udah tahu cewek yang ditaksir itu minim banget pemahaman mengenai relationship. Eh, bukannya kayak sebelumnya, samperin ajak ngomong dua mata. Jelaskan sejelas-jelasnya biar enggak ada missed communication. Tapi, yaa kalau enggak gitu kayaknya Karuho Shiina akan kehabisan ide kali ya, hehe.

Menariknya, di season ini yang tampak dewasa banget itu Kurumi. Meskipun ia sempat menggunakan cara yang kotor demi menyingkirkan Sawako. Dia tetap menunjukkan apa yang harus gadis itu lakukan agar Kazehaya tidak terluka. Ia juga berkali-kali membela Sawako secara tidak langsung. Di sinilah sosok kurumi justru menjadi antagonis yang membantu kelanggengan hubungan Kaze dan Sawako.

So far memang happy ending. Enggak akan terlalu bikin pengen nambah karena melihat mereka udah akur tuh rasanya, yasudah yaa jangan berantem lagi, hehe. Di sini yang kasihan Bapaknya Sawako, dia juga baru belajar melepaskan anaknya tak lagi sering bersama orangtuanya. Membiarkan anaknya menjalani kehidupan sosialnya bersama teman-teman di sekolah. Memang berat, apalagi anak tunggal yang sudah terlalu sering menghabiskan waktu bersama. Tentu tidak mudah merelakan waktu kebersamaan mereka terpakai untuk dunia lain anaknya di luar bersama temannya.

Overall, ini masih jadi anime favorit buatku. Enggak bikin bosan setiap ditonton ulang. Apalagi soundtracknya yang enak didengar, terutama yang season satu dan beberapa soundtrack diselingi bagian akhir di beberapa episode.

Anda butuh asupan tontonan anime romantis yang manis anak sekolah? Coba ditonton deh, konfliknya ringan dan asik aja buat tontonan santai.


Postingan Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung. Silakan tinggalkan komentar dengan bahasa yang baik ya. Untuk komentar dimoderasi ya.

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *