Dukung UMKM Indonesia Dengan Ikut JNE Competition

Umkm indonesia


Hari masih pagi, namun aktivitas di workshop daerah Trangsan, Sukoharjo, sudah ramai. Ada lima lelaki yang tengah sibuk memasukkan kayu-kayu yang sudah berbentuk, ke atas mobil pickup. Kegiatan rutin di umkm Rotankita setiap harinya. Tak mengenal panas, hujan apalagi pandemi. Pesanan dari dalam negeri maupun luar negeri terus berdatangan.

Sudah sejak 2008, Siddiq Adhi menjalankan bisnis furniture ini. Bekerjasama dengan orang-orang kampung di sekitar Trangsan. Pada waktu itu, keinginannya hanya satu, membuka lapangan pekerjaan untuk para tulang punggung yang kehilangan ladang untuk disemai dan sawah untuk dibajak.

Pada mulanya, ia melirik minat kerajinan tangan eceng gondok hingga rotan sedang marak. Tak mau ketinggalan, Siddiq pun seketika bergerak cepat dengan menghadirkan desain anyaman berbahan dasar eceng gondok agar bisa ikut serta dalam tren ini. Memang benar, jika ingin menjalankan usaha pertama kali, lihatlah pasar.

Maksudnya melihat pasar, lihat produk yang sedang banyak dibutuhkan, dicari dan dibeli. Sebagai permulaan sambil mempelajari apa saja kesalahan yang harus diperbaiki dan harus ditingkatkan lagi. Demikian pula dengan Siddiq yang kemudian nekat membuat website Rotankita dari hasil uang pensiunnya.

UMKM Sukoharjo Maju Dan Berkembang Meski Pandemi 

Kenekatannya pada waktu itu membuahkan hasil. Walaupun Siddiq sendiri tak memahami ilmu pertukangan. Tapi, dia punya satu ilmu yang bisa ia gunakan agar Rotankita sebagai umkm ini bisa berkembang. Yaitu kemampuannya di dunia marketing. Saat itu, digital marketing belum segencar saat ini. Berbekal belajar otodidak melalui google. Siddiq berhasil memajukan usahanya menjadi bagian umkm Indonesia yang mengekspor produk ke luar negeri.

Umkm di Indonesia sendiri mulai berkembang pesat belakangan ini. Dukungan dalam bentuk pembiayaan pelatihan, penyediaan pinjaman dana yang mudah dan bunga rendah hingga bantuan untuk umkm di BRI. Semua dilakukan terutama ketika masa pandemi ini. 

Usaha mikro, kecil dan menengah yang merupakan kepanjangan dari UMKM ini. Meliputi banyak usaha, seperti usaha kuliner, agribisnis, otomotif, kerajinan tangan, furniture, fashion dan lain sebagainya. Dan belakangan ini umkm di Indonesia mulai bertambah, apalagi sudah banyak pelatihan yang diadakan oleh pemerintah disediakan secara gratis.

Demikian pula dengan usaha Siddiq bersama Rotankita, masih mampu membayar gaji karyawannya walaupun di masa pandemi. Apa rahasia Siddiq sehingga usaha Rotankita justru semakin maju? Bahkan, bisa membangun workshop kedua di tempat yang sama, hanya berbeda desa saja. Digunakan sebagai tempat finishing furniture pesanan.

Kiat UMKM Maju Di Masa Pandemi

Tips umkm

1 Mau Mengikuti Perkembangan Zaman

Ini dulu yang Siddiq lakukan. Ketika website masih belum begitu banyak dilirik. Sebab, transaksi jual beli masih cenderung banyak terjadi secara offline. Pembeli hanya mau mengeluarkan uang ketika barang yang ingin dibeli sudah dilihat, dipegang dan diteliti. Karena itu, website Rotankita memang belum disediakan untuk pembeli di Indonesia. Namun, ia gunakan sebagai website pengenalan usahanya agar dijangkau juga oleh pembeli dari luar negeri.

2. ATM : Amati, Tiru, Modifikasi Sesuai Tren Dan Kebutuhan Pasar

Waktu terus berganti dengan cepat, begitu pula transaksi jual beli yang lambat laun berubah. Sebelum pandemi, produk rotan milik Siddiq mulai kembali terkenal. Dilirik banyak orang sebab, model yang ia sajikan cukup berbeda.

Ia banyak mengikuti perkembangan furniture dari luar negeri, sehingga produk-produk rotannya banyak diminati. Ada yang bilang produknya “mirip seperti yang ada di Pinterest.” Maksudnya, bukan sekadar bentuk, tapi Siddiq juga ikut membuat kursi rotan yang bisa digunakan sebagai tempat untuk menyimpan barang.

Pada waktu itu, produk furniture dengan manfaat yang segudang, sedang marak dicari. Siddiq tak mau ketinggalan, ia memang banyak mencari tahu melalui Pinterest dan search engine. Demi memahami dan mendalami, produk yang sedang tren agar usahanya tetap berjalan.

Tak hanya itu, setelah produk kotak kursi rotan, ia pun mengeluarkan model lemari yang dikombinasikan dengan drawer rotan. Bukan hanya desainnya saja yang menarik, Siddiq juga memberikan sentuhan warna pastel yang membuat lemari tersebut tampak berbeda.

3. Tak Menyiakan Digital Marketing

Walaupun banyak orang yang saat itu masih mencibir penggunaan Instagram. Siddiq tetap tidak bergeming. Ia mencoba bekerjasama dengan pegawainya yang masih muda, demi berkenalan dengan aplikasi yang memanjakan mata melalui foto-foto yang tersebar.

Dari pembelajarannya ini, ia kemudian ikut membuat akun di Instagram. Berbekal memajang foto-foto produk yang sudah jadi di workshop-nya. Kemudian, bekerjasama dengan selebgram, membuat usaha Rotankita akhirnya banyak dilirik. Bahkan, strategi marketing yang digunakannya dengan memberikan produk gratis ke selebgram khusus dekorasi rumah. Ia berhasil mengumpulkan foto-foto produk yang lebih cantik dan manis.

Usaha mikro kecil menengah


Setelah itu, tak perlu dipertanyakan lagi. Follower Instagram yang awalnya hanya ratusan saja, bertambah terus hingga sekarang mencapai 99ribu orang. Mereka tersebar dari seluruh penjuru Indonesia. Yang menyukai produk asli Indonesia.

Cara Kita Mendukung UMKM Indonesia

Banyak orang mau membeli mahal suatu barang karena kualitas. Begitu juga dengan produk yang sudah sangat terkenal yang berasal dari negara Swedia. Di tiap rumah, ada saja yang punya lemari atau meja atau kursi atau apa saja yang merupakan buatan dari negara tersebut.

Namun, akan makin menarik dan cantik ketika produk dari negara Swedia bisa bersanding di sudut rumah bersama dengan produk dari dalam negeri. Misalnya saja, meja makan dari negara Swedia dan lemari rak di sampingnya berasal dari Rotankita yang merupakan asli dari Sukoharjo.

Tentu membeli barang dari luar negeri bukan berarti tak cinta Indonesia. Hanya saja, terkadang atau seringnya, usaha-usaha seperti Rotankita ini tidak terjangkau banyak orang sebab masih sedikit yang mau merekomendasikan, menyeritakan bahkan membagikannya ke khalayak. 

Bantuan dari kita bukan saja sekadar membeli tapi juga menyeritakan dan merekomendasikan. Seperti yang saya lakukan di artikel ini. Mengenalkan umkm asal Sukoharjo yang menyediakan furniture dengan desain kekinian dan pastinya multifungsi juga.

Saya pernah menuliskan juga bagaimana mendukung UMKM dengan cara yang sederhana. Dari sini saya langsung teringat oleh usaha pak Siddiq yang nyatanya bisa membuat orang-orang asal Sukoharjo masih bisa merasakan gajian setiap bulan.

Jadi, meskipun saya belum menjadi infulencer terkenal seperti Awkarin atau Keanugl. Tapi, saya tetap mau dan semangat mengenalkan umkm asal Indonesia yang tentunya bukan sekadar menjual barang tapi juga kualitas.

Agar usaha kita mengenalkan umkm yang mungkin ada di sekitar kita enggak sia-sia. Bisa juga dengan ikutan JNE Content Competition 2021 yang akan berakhir pada 31 Januari 2022 ini. 

Ini adalah bentuk dukungan dari JNE untuk membersamai dan mendukung umkm Indonesia agar produk mereka bisa sampai ke seluruh Indonesia. Kompetisi ini bisa diikuti oleh siapa saja, bahkan pelajar, jurnalis sampai karyawan JNE juga bisa.

Ayo, ajak juga abang paket JNE yang suka chat memberi kabar ada paket akan datang ke rumah. Biar ikutan juga merekomendasikan umkm yang produknya pernah diantar oleh mereka. Siapa tau bisa menang kan?

Usaha jne kompetisi


Kategori Kompetisi

Ada empat kompetisi yang diadakan yaitu :

  1. Kompetisi Menulis : Bisa diikuti oleh teman-teman blogger maupun jurnalis. 
  2. Kompetisi Video : Cocok buat Anda yang suka membuat video atau sedang ingin menguji apakah video yang dibuat sudah oke atau belum. Coba diikutkan di kompetisi ini. Siapa tau menang.
  3. Kompetisi Foto : Walaupun enggak bisa nulis apalagi bikin video. Tapi, kalau bisa motret, mendingan ikut kompetisi foto aja. Cukup dengan motret produk umkm terus diikutsertakan di lomba JNE Competition ini.
  4. Kompetisi Desain : Buat Anda yang cuma bisa desain dan lebih pede dengan karya desainnya. Yuk, ikut bikin desain untuk umkm terus diikutkan di kompetisi JNE ini.

Dewan Juri

Berikut ini adalah jajaran dewan juri dari beberapa kategori

  • Kategori Kompetisi Menulis : Kang Maman dan Paulus Tri Agung Kristanto
  • Kategori Kompetisi Video : Eddy Hasby dan Anggun Adi
  • Kategori Kompetisi Foto : Arbain Rambey dan Barry Kusuma
  • Kategori Kompetisi Desain : Mice Cartoon dan Wahyu Aditya


Penutup

Sudah tahun 2022, kondisi dunia juga sedang merangkak dan menujukkan ke arah yang lebih baik. Walaupun masih banyak juga yang masih terdampak. Karena itu, usaha negara untuk bangkit, juga membutuhkan usaha setiap lapisan masyarakat untuk ikut bangkit. Caranya mudah, cukup dengan memanfaatkan gawai pintar kita ini untuk merekomendasikan umkm yang sudah kita beli produknya.

Menyeritakan dan merekomendasikan kisah kita tentang umkm tersebut, bisa membantu usaha mereka agar tetap bertahan. Coba bayangkan, walaupun usaha kita kecil dan tampak tak begitu WAH. Tapi, ternyata mampu membuat banyak kepala keluarga berhasil menafkahi dan memberi makan keluarga mereka.

Jadi, sudah ada umkm yang mau direkomendasikan? Sudah siap untuk bantu umkm Indonesia untuk sama-sama maju dan kuat? Atau justru mau merekomendasikan usaha Anda agar lebih dikenal? Yuk, kita rekomendasikan, kita ceritakan biar usaha mereka makin maju dan sukses. Setuju?





Postingan Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung. Silakan tinggalkan komentar dengan bahasa yang baik ya. Untuk komentar dimoderasi ya.

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *