Review Drama Korea Bad And Crazy 2021


Review bad and crazy


Tik Tok made me watch it! Itu adalah pernyataan yang tidak bisa saya sangkal ketika memutuskan menonton drama korea. Sejak menggunakan Tiktok beberapa tahun lalu, saya sering mendapat rekomendasi film atau drama yang bagus untuk ditonton. Itupun gara-gara akun yang sering membagikan potongan adegan yang bikin penasaran untuk ditonton langsung. Seperti drama korea Bad and Crazy yang dibintangi Lee Dong Wook ini. Saya penasaran gara-gara cuplikan dia jalan sama K dan potongan adegan saat K memukul tengkuk Soo Yeol terus ketawa, di rumah Ibunya.

Dari yang awalnya membaca resensi atau ulasan drama, film, anime atau apapun itu untuk ditonton. Ternyata memang sekarang itu, pengaruh cuplikan film itu juga penting ya. Apalagi, kalau banyak akun yang ikut memposting cuplikan tersebut sampai saat membaca komentarnya, banyak yang mengatakan drama tersebut bagus. Udahlah, enggak perlu banyak berpikir, langsung aja nonton.

Eits, tapi, karena kekudetan saya, saat mencari informasi dramanya di Netflix, ternyata enggak ada. Pas cari-cari informasinya, ternyata adanya di IQIYI. Waktu awal, taunya di aplikasi ini hanya untuk drama cina aja, ternyata semua drama dari mana aja pun ada, ya. Jadilah, sekarang menambah deretan aplikasi nonton yang di subscribe setiap bulan.

Langganan Viu tiap bulan, demi nonton Running Man, karena saya memang penggemar variety show ini sejak lama. Dulu nontonnya tuh harus beli dvd dulu yang isinya beberapa episode, hehe. DVDnya pun bajakan, haha, abis mau gimana lagi? Akses nontonnya belum sebanyak dan seleluasa sekarang. Terus, langganan Netflix karena ya emang banyak anime sampai drama dan film bagus yang tayang di sini.

Belum lagi Disney Hotstar, yang memang sudah termasuk dalam paketan bulanan yang saya beli. Apalagi sering ada film-film Disney dan Marvel yang bagus dan tayang dengan cepat di sini. Jadi, masih sangat worth buat dipertahanin. Terus, IQIYI ini, yang ternyata ada Ghost Doctor juga, tapi saya akan menontonnya saat sudah selesai saja. 

Soalnya, agak menyesal karena pas memutuskan nonton Bad And Crazy beberapa hari yang lalu, ternyata drama ini belum selesai. Fiuhh, harus menunggu episode terakhirnya dulu. Padahal lagi panas-panasnya ini.

WARNING : Drama korea ini mengandung kekerasan dan hal-hal yang bisa menjadi trigger yang traumatis. Pastikan juga Anda berusia 17 tahun lebih sebelum menonton drama ini.

Bad And Crazy Drama Korea Penuh Dengan Aksi Laga

Mau cerita sekilas aja, kalau film ini berkisah tentang seorang polisi bernama Soo Yeol yang menaungi unit anti korupsi. Dia dihadapi kasus-kasus yang awalnya dari anak kehilangan ibunya. Sampai akhirnya membuatnya harus menengok dan mengingat kembali masa lalunya.

Sebagai seorang polisi yang baru aja diangkat jabatannya sebagai Kepala unit. Dia harus ekstra kerja keras menangani kasus yang sulit. Tapi, sosok Soo Yeol ini termasuk yang cukup kuat instingnya. Dari keberhasilannya menyelesaikan kasus korupsi seorang politikus, dia mulai disajikan kasus lain yang lebih berat. Bahkan sampai membahayakan ibunya sendiri.

Kenapa Pilih Nonton Drama Bad And Crazy?

Kenapa harus menonton ini? Pertama, karena aktornya Lee Dong Wook. Iya, saya suka dia sejak pertama kali nonton Partner yang tayang tahun 2009. Suka karena memang dia ganteng, tinggi dan ya apa lagi sih yang mau diabaikan dari Wookie? Tapi, yang kusuka itu dia saat meranin polisi yang takut benda tajam, duh ya, totalitas banget.

Apalagi pas aksi laganya, ini tuh keren sih buatku. Padahal tahun 2009 belum banyak drama korea yang saya tonton dan suka banget. Dan saat itu belum kenal juga sama drama lain yang keren aksi laganya seperti K2. Karena itu, suka sama drama ini dan sejak saat itu menantikan penampilan Wookie di beberapa drama.

Sayangnya, emang dasarnya saya tuh enggak bisa ngefans dengan konsisten. Ada aja pada akhirnya enggak mengikuti semua dramanya dia. Setelah nonton Goblin, justru baru lihat aktingnya lagi di Strangers From Hell gara-gara, yes, cuplikannya yang penuh dengan misteri dan momen thriller. 

Bener aja, sisi ‘gila’ Wookie di Strangers From Hell kayak ditonjolkan banget. Karena itu, saat nonton Bad And Crazy, pas lihat K dalam wajah Soo Yeol, seketika inget drama Strangers From Hell ini. Hampir mirip ‘kegilaan’ alur dan misteri dari SFH dan BAC. Bikin ngaduk-ngaduk perasaan plus penasaran sampai level tingkat enggak tahu lagi. Setara kali ya tingkatnya sama singgasananya Zeus. 

Ekspresi ketawa ala mad man si Wookie ini dapet banget. Saat dia kayak bersenang-senang memukul penjahat, itu tuh keren sih. Model-model Joker lagi bersenang-senang bikin orang kesakitan. Udah gitu, enggak tau kenapa ya, tiap dia meranin jadi polisi, selalu dapet aja. Kayak emang auranya dia emang cocok jadi polisi.

Setelah nonton The Nine Tale, saya yakin kalau Wookie emang cocok buat meranin drama atau film laga. Walaupun badannya enggak berotot gede kayak lawan mainnya di BAC, Wi Ha Joon, tapi gesture dia lentur ketika adegan berantem. Buatku udah cocok dan masuk banget. Soalnya, di The Nine Tale ini juga banyak adegan dia berantem dan cabut nyawa makhluk jahat. Lebih banyak dan lebih ‘gahar’ dibanding dia jadi Grim Reaper di Goblin.

Drama lee dong wook


Apa Yang Bikin Drama Bad And Crazy Layak Ditonton?

Jawabannya adalah aksi laganya yang keren seperti K2. Kedua, alur ceritanya yang makin lama makin rumit dan meruncing. Ketiga penyelesaian konfliknya yang singkat dan padat. Keempat, konflik utama terdiri dari deretan konflik dengan emosi yang menggila. Kelima, mengandung unsur psikologi. Bisa dibilang genrenya Psychological Thriller.

Pertama, aksi laga. Di sini, dari awal udah disajikan beberapa degan si Soo Yeol dengan K berantem. Mulai dari tonjok-tonjokan, nendang sampai badan di lempar-lempar dan melayang di udara, semua tampak menegangkan. Sampai penyajian misteri yang tersusun rapi seperti, siapa sih K itu? Membuat saya terus menonton drama ini.

Tapi, emang enggak cuma tentang eksistensi K aja yang bikin saya penasaran. Masuk ke poin kedua, yaitu alur dan cerita yang diangkat. Tahap awal, kasus yang diangkat tampak ringan. Tapi, sudah mulai mencurigakan dan membuat saya berpikir, ah ini sama nih kaya The Uncanny Counter. Pasti ini tentang menguak kasus korupsi dan kejahatan politikus. Atau seperti K2 juga kan sama ya, menguak sisi lain politikus.

Tapi, kok, kasusnya enggak berhenti sampai disitu? Bahkan, makin melebar dan saya mengira ini tentang pemberantasan narkotika. Hingga akhirnya, kasus meruncing dan meninggalkan banyak pertanyaan, bukan tentang siapa dalangnya lagi. Tapi, bagaimana nasib Ibunya Soo Yeol? Bagaimana cara penyelesaian konflik yang cukup menegangkan ini? Apalagi penjahatnya benar-benar manipulatif, lebih manipulatif dari mas Aris. Karena, sudah menggunakan hipnotis massal ke korban-korbannya untuk bunuh diri. Gila enggak tuh?

Ketiga, penyelesaian dari semua teka-teki yang menjadi pertanyaan, terselesaikan dalam satu episode saja. Dan itupun selesai dengan cukup rapi, enggak bertele-tele dan cukup efisien. Memang, jadi bikin saya sebagai penonton ingin lagi dan lagi, sebab masih ingin eksplorasi kebersamaan mereka. Tapi, ending begitu pun sudah cukup puas dan terjawab sudah.

Keempat seperti yang tadi saya sampaikan di poin satu. Sudah kujelaskan semua. Berawal dari pencarian seorang Ibu, membuat polisi junior mencari sendiri keberadaan perempuan tersebut. Sampai dia babak belur dipukuli senior detektifnya. Terus berlanjut, sampai ketemu sama politikus yang membuat Soo Yeol naik jabatan. Hingga akhirnya semua mengerucut dan mengarah pada kehidupan pribadi. Ngerinya ya karena si penjahat ini menggunakan remaja-remaja yang mengalami KDRT di rumahnya, sebagai media untuk mengancam Soo Yeol. Bahkan, enggak segan-segan mengubah fakta yang ada sampai merusak kepercayaan semua orang.

Kelima ini yang saya sebut sebagai drama laga dengan balutan Psychological Thriller. Jadi, ada banyak teka-teki yang bikin emosi dan membahas juga tentang split personality, kepribadian ganda dan manipulatif yang bikin seseorang susah untuk dijadikan tersangka. Ngeri sih, karena si tersangkanya ini bisa bebas bahkan bisa menggiring opini publik sampai memutar balikkan fakta.

Semua misteri tersimpan rapi. Walaupun terlihat gampang ketebak, tapi tetap saja, penyelesaian sampai beberapa hidden clues tersimpan di setiap episode. Bikin gamang dan meragukan tebakan-tebakanku sendiri. Akhirnya, malah jadi makin penasaran sampai episode terakhir.

Sesuai sama judulnya Bad And Crazy, yang awalnya kupikir hanya merujuk ke Soo Yeol aja, tapi juga ke banyak tokoh lainnya. Perilaku buruk yang bercampur dengan sisi kegilaan yang menjadi-jadi. 

Ada Romantisme Dalam Drama Ini?

Ada. Tapi, cuma 30% buatku. Romansa yang disajikan juga enggak yang waw. Ada adegan ciuman tapi itu cuma sekali seingetku. Sisanya, romantisme seperti mengirim bunga, mengirim surat, menjadikan kekasihnya sebagai prioritas. Gitu.

Sisanya, lebih ke keluarga, sahabat dan kemanusiaan. Walaupun beberapa orang ada juga yang memasukkan, kedekatan dan perhatian ke keluarga itu juga bagian dari romansa. Tapi, saya gunakan arti romansa seperti yang diyakini kebanyakan orang. Yaitu hubungan antara lelaki dan wanita dengan kedekatan emosional yang terkait hubungan percintaan.

Apa Lagi Yang Membuat Drama Bad And Crazy Ini Menarik?

Setelah menyaksikan drama ini, ada beberapa hal yang sebenarnya bisa jadi fakta yang harus diperhatikan dengan serius. 


Drama korea bad and crazy


Hubungan Toxic Tidak Mudah Diselesaikan

Ini memang benar dan pernah dibahas juga di podcast Selepas Kerja. Mereka membahas, bahwa lepas dari hubungan toxic itu enggak mudah. Maka pertanyaan, “kenapa anak-anak yang mengalami KDRT enggak kabur aja?” Itu bukan hal yang gampang. Seperti yang dikatakan oleh Soo Yeol, “mereka bukan enggak mau kabur, tapi mereka enggak punya tujuan. Jadi, mereka bertahan semampu mereka. Sampai tau-tau mereka udah dewasa aja dan kehilangan waktu untuk merekam hal baik.

Anak atau pasangan yang tetap bertahan dalam toxic relationship memang faktanya demikian. Karena, tidak semua korban kekerasan memiliki support system yang bisa membantu mereka keluar dari hubungan tersebut. Bahkan, banyak yang sama seperti yang dialami Soo Yeol, bertemu dengan orang yang salah hingga membuat keputusan yang salah.

Jadi, kalau bertemu orang yang berada di dalam hubungan toxic atau sedang berada di dalam hubungan toxic. Saya enggak punya banyak nasihat, kecuali untuk bertahan dan berusaha mencari support system. Meski rasanya lelah dan enggak sanggup. Tapi, hidupmu sangat berharga. Walaupun tampak enggak berharga, tapi sebenarnya sangat sangat berharga.

Akibat Dari Kekerasan Bisa Menjadi Trauma Seumur Hidup

Fakta lainnya terkait kekerasan yang dialami anak-remaja dalam cerita ini. Mereka mengalami KDRT yang membuat mereka meragukan diri mereka. Membuat mereka ketakutan setiap hari hingga lupa untuk menikmati hidup. 

Hingga akhirnya, kekerasan tersebut bisa menjadi trauma. Bahkan, memang bisa membuat seorang anak mengalami trauma yang berat sehingga menjadikan mereka memiliki penyakit jiwa. Masih ingat dengan novel yang diangkat dari kisah nyata seperti 24 Wajah Billy? 

Kekerasan yang bertubi-tubi hingga trauma yang mendalam membuat Billy memiliki kepribadian yang banyak. Ini juga yang dialami Soo Yeol hingga dia mengenal K dalam hidupnya.

Meskipun ada yang sedikit harus digarisbawahi, kalau di drama ini memang tampaknya punya kepribadian ganda itu keren dan hebat. Tapi, sebenarnya enggak sehebat itu. Faktanya, banyak orang yang enggak bisa bertahan karena memang berat.

Karena itu, saat menonton ini, jangan sampai mengubah mindset kita terhadap pasien pengidap disorder apapun dengan menganggap remeh apa yang mereka alami. Soalnya, aslinya itu enggak sehebat’ Soo Yeol sampai bisa berantem dan menjadi kuat. Enggak gitu aslinya.

Bisa juga nonton Split (2016) yang diperankan oleh James McAvoy. Di sini juga terinspirasi dari kisah nyata yang sama seperti di novel 24 Wajah Billy. Hampir sama seperti Soo Yeol yang kehilangan waktu istirahat. Jujur, sampai sekarang saya belum bisa menuliskan ulasan dari novel 24 wajah Billy dan film Split karena sangat menguras emosi. Karena itu, saya cuma mau bilang, kalau mau nonton film Split, tolong pastikan kondisi kesehatan mental sedang bagus.

Bukti Untuk Kejahatan Enggak Mudah Didapat

Ini juga fakta, yang paling sulit untuk direkam sebagai bukti adalah ucapan. Kalau tindakan seperti pembunuhan, masih bisa dicari alat buat bunuhnya selama enggak dirusak oleh bencana alam, hujan, kebakaran atau hal lainnya yang bisa merusak bukti tersebut.

Seperti ketika mereka hendak menangkap politikus yang dituduh oleh departemen naungannya Soo Yeol, unit anti korupsi. Mereka enggak bisa menjadikan video yang mereka dapat saat si politikus menangis dan bertanya kenapa kamu mati? Atau memang kamu pantas mati. Hal seperti itu enggak bisa dijadikan bukti kuat. Karena bukti berupa ucapan harus langsung dari si pelaku yang menyatakan secara jelas bahwa dialah yang membunuh atau menyakiti korban. Kalau enggak ada pernyataan yang jelas, maka bukti tersebut sifatnya lemah.

Tapi, untuk lebih tahunya mengenai hal ini, kalian bisa menanyakan langsung ke teman atau saudara yang paham dengan ranah hukum atau langsung ke konsultan hukum. Tapi, bisa dicek lagi, kira-kira masuk ke ranah hukum mana, hukum perdata atau hukum pidana?


Drama Bad And Crazy Memuat Aksi Laga Yang Menegangkan

Buat yang sedang butuh tontonan yang memacu adrenalin. Bisa nih nonton drama ini. Soalnya, banyak banget adegan laga, yang enggak cuma antar cowok. Tapi, antara pemeran wanita juga ada. Terutama antara Hui Gyeom dan Boss Yong. Keduanya maksimal banget dalam pertarungan satu lawan satu.

Selain disajikan adegan laga sama cerita yang padat dan bikin penasaran. Ada satu hal yang membuat saya selalu kesal. Kenapa sih, para polisi ini kalau lagi penasaran dan ingin mendalami kasus, selalu datang ke TKP sendirian? Serius deh, kenapa enggak berdua atau bertiga gitu? Apa karena unit mereka ini orangnya enggak banyak? Kan kesel kalau pas lagi ke TKP eh terus yang dateng gerombolan terus harus tarung satu lawan banyak. Eh, bikin kesel kan jadinya, hehe.

Tapi, meskipun ada bagian yang bikin kesel. Sekaligus, sedikit bisa bikin salah persepsi dan salah paham, terutama untuk yang terkait kepribadian ganda. Drama ini tetap bikin penasaran dan layak ditonton. Enggak bikin nyesel kecuali emang enggak sedang semangat nonton aksi laga, ya. Udah gitu, unsur komedinya juga dapet dan smooth.

Jadi, buat yang mau nonton, silakan dimulai. Mumpung episode terakhirnya hari Jumat tanggal 28 Januari ini. Saya lagi menantikan dengan sabar. Biar bisa nonton langsung endingnya. Kalau baru mau mulai sekarang justru enak sih, jadi bisa langsung mengikuti sampai selesai tanpa nunggu-nunggu lagi.

Ingat ya, buat yang mau nonton, drama ini penuh adegan yang bisa jadi triggering you with something yang berkaitan dengan kekerasan dan trauma. Jadi, prepare yourself dan make sure your mental health is in a good condition.


Kira-kira abis ini nonton apa lagi ya? Ada rekomendasi drama bagus di Netflix atau IQIYI?




Postingan Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung. Silakan tinggalkan komentar dengan bahasa yang baik ya. Untuk komentar dimoderasi ya.

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *