Membuat Visual Mapping Dengan Aplikasi Mindomo

Create visual mapping

Berawal dari keinginan untuk rajin menulis, tapi sempat mentok karena alasan writer's block. Akhirnya cari-cari inspirasi melalui banyak video di youtube sampai artikel di google. Hingga akhirnya, menemukan satu topik pembahasan tentang mind mapping dan visual mapping. Ketemu pembahasan ini dari curahan hati blogger luar negeri yang pernah stuck dalam hidupnya dan kebantu dengan menguraikan masalah yang dia hadapi melalui visual mapping.

Langsung saja terbesit ide, bagaimana kalau saya juga menggunakan teknik visual mapping ini untuk membantu saya menguraikan ide-ide di kepala? Kan siapa tau bisa jadi satu artikel. Atau malah bisa jadi cabang-cabang di visual mapping ini tabungan untuk konten artikelku nantinya. Sebelum mulai menerapkan visual mapping ke artikel, saya lebih dulu menerapkannya ke buku jurnal.

Dari penerapan di buku jurnal inilah, akhirnya saya justru merasa kalau ini justru mempermudah saya menulis. Dibanding menulis kerangka dalam bentuk susunan ke bawah seperti daftar menurun. Saya justru lebih bersemangat ketika menuliskan apa-apa saja yang terbesit dalam pikiran saya ketika mendengar keyword tertentu.

Ketika selesai menguraikan apa saja yang terlintas di kepala. Akhirnya, saya justru bisa membayangkan bagaimana bentuk, pembahasan sampai tulisan artikel yang ingin saya tulis ini setelah jadi nanti. Setelah itu saya menuangkannya dalam bentuk draft di aplikasi nulis. Berbekal kalimat-kalimat yang berakar tak tentu arah di buku khusus, membuatku lancar menyelesaikan satu artikel padahal waktu itu saya benar-benar sudah terlalu lama hiatus menulis di blog.

Mind Mapping Dengan Visual Mapping


Apa Bedanya?

Sebelum saya lanjut cerita. Sebelumnya ada yang perlu diketahui tentang Mind Mapping dan Visual Mapping ini. Jadi, Mind Mapping ini saya ambil dari simplemind.edu, kalau Mind Mapping ini adalah peta pikiran yang muncul dari pengetahuan yang kita tahu, informasi yang kita ingat, memori yang kita kenang, masalah yang kita pikirkan sampai ide-ide yang muncul ketika kita mencarinya.

Kemudian Visual Mapping, ini lebih luas cakupannya. Peta gagasan yang memang sumbernya kita cari atau kita riset. Bisa berupa data, informasi atau penelitian tertentu yang belum kita ketahui sebelumnya. Dan Visual Mapping ini juga bisa digunakan sebagai metode merangkum dengan teknik berbeda. Misal, merangkum bacaan dengan bentuk bagan atau gambar pohon yang cabang rantingnya merupakan gagasan-gagasan dalam bacaan tersebut.

Manfaatnya Apa?

Membuat visual mapping bukan hanya sekadar ingin terlihat keren. Atau ingin gabut aja. Bukan. Tapi, menggunakan metode visual mapping ini justru bisa mempermudah kita, terutama saya, dalam memetakan informasi yang terkait dengan artikel yang ingin saya tulis berdasarkan keyword tertentu. 

Apalagi jika visual mapping tersebut digambar dengan paduan bentuk dan warna yang justru membuat saya lebih mudah untuk memahami serta mudah untuk membayangkan akan menjabarkan artikel itu dengan gaya tulisan seperti apa?

Jika masih ada yang ingat, untuk sekadar contoh, beberapa tahun yang lalu sempat viral sebuah video yang diunggah di media sosial. Berisi penjelasan tentang Indonesia yang menggunakan teknik menggambar beserta mapping dalam satu canvas. 

Dari penjelasan tentang Indonesia itu, justru banyak orang mudah memahami maksud dari si konten kreator ini. Bahkan, bisa mudah diingat karena banyak orang yang cenderung lebih senang dan mudah mengingat gambar beserta warna dibanding hanya berupa teks tanpa ada campur warna atau apapun.

Karena itu, akhirnya visual mapping ini juga saya terapkan ketika saya benar-benar mentok ketika isi kepala saya sudah terlalu riuh. Terkadang kepala saya menyuarakan banyak hal secara bersamaan. Jadi untuk meminimalisir kebingungan saat hendak menulis, saya menerapkan visual mapping ini sebagai media bantuan.

Mind mapping


Visual Mapping Dengan Mindomo

Saya sebenarnya sangat suka menulis dengan menggunakan tangan di atas kertas atau buku. Seperti ketika membuat mapping, saya sering menuliskannya di dalam buku jurnal bebas. Tapi, ada satu kali kesempatan dimana untuk menulis saja tidak memungkinkan. Hanya bisa menulis dengan menggunakan handphone.

Sementara saat itu, saya harus segera menulis artikel. Lantas, tanpa menunda lagi saya langsung mencari informasi aplikasi untuk membuat visual map yang ringan dan mudah. Kalau menggunakan aplikasi Canva, jujur saja cukup rumit dan enggak begitu fleksibel karena memang dasarnya ini aplikasi untuk desain.

Tapi, saat mencari di playstore, justru saya bersyukur banget. Karena bisa menemukan aplikasi Mindomo ini. Kenapa kok sampai saya bersyukur banget? Emang bagus ya?

Alasan Menggunakan Mindomo


1 Aplikasi ini ringan banget di gawai pintar

2 Termasuk easy to use karena enggak banyak menu

3 Banyak disediakan template visual mapping yang ingin digunakan dan tinggal edit saja

4 Bisa membuat mapping dengan ukuran selebar apapun, sebanyak apapun ranting cabangnya

5 Bisa juga diunduh di laptop berbasis windows


Bagaimana Cara Menggunakannya?


1 Unduh aplikasi Mindomo melalui playstore

2 Bisa pilih ingin menggunakan Mindomo di gawai atau laptop kita saja, atau mau juga bisa disinkronkan ke device lain?

3 Jika ingin disambungkan ke device lain, bisa langsung klik Menu, kemudian pilih Cloud dan sambungkan dengan menggunakan akun khusus Mindomo atau akun google

4 Untuk membuat visual map, klik ikon PLUS atau TAMBAH yang berada di kanan bawah. Untuk versi windows biasanya langsung ke dashboard template

5 Pilih model template yang ingin digunakan dengan klik Choose a Template

6. Jika ingin membuat sendiri template mappingnya, bisa pilih Create a New Map

7 Edit atau isikan visual mappingnya sesuka Anda

8 Kalau sudah selesai dan ingin kembali ke menu utama, cukup klik tanda panah BACK

9 Mapping akan otomatis tersimpan di device Anda 

10 Untuk share ke Cloud bisa klik titik tiga di mind map pada laman menu utama, kemudian pilih Copy to Cloud

11. Jika ingin keluar dari Cloud, cukup dengan pilih masuk ke menu Cloud, kemudian klik titik tiga di bagian kanan atas, pilih Login Info kemudian klik tombol LOGUT

Membuat Visual Mapping Itu Mudah

Visual mapping

Membuat visual mapping sebenarnya bukan kewajiban jika ingin menulis artikel. Ada banyak juga kok, blogger atau penulis yang justru lebih mudah dan lancar menulis apa yang diinginkan tanpa melakukan pencatatan berupa kerangka atau mapping seperti saya.

Itu bisa jadi karena ingatan mereka kuat dan lebih terstruktur kali ya. Jadi, ketika dituangkan ke dalam tulisan, mereka enggak butuh metode mapping ini. Sebab, dengan langsung menuliskannya saja ide-ide sudah mengalir.

Berbanding terbalik dengan saya, yang justru ide mengalir deras dan terstruktur ketika sudah dituliskan. Entah itu dalam corat-coret seperti daftar urut. Atau seperti mapping ini. Tapi, kalau sekarang lebih sering menggunakan metode mapping ini sih.

Tapi, walaupun ada Mindomo ini, jujur saja, saya masih lebih suka menuliskannya di atas kertas. Jadi, sesekali saja pakai aplikasi ini. Terutama kalau memang sudah tidak memungkinkan untuk menulis manual. Atau pas lagi senggang dan malas bergerak, biasanya saya langsung buka Mindomo saja biar tetap bisa buat peta ide untuk konten.

Buat pembaca yang mampir, ada aplikasi lain yang suka digunakan untuk mendukung produktivitas membuat konten?

Postingan Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung. Silakan tinggalkan komentar dengan bahasa yang baik ya. Untuk komentar dimoderasi ya.

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *