An Ordinary Man Movie (2017)

 

An ordinary man

Berkisah tentang penjahat perang yang menjadi buronan. Dia dilindungi oleh beberapa orang terdekatnya agar tidak tertangkap. Banyak dari para penjahat tersebut telah ditangkap dan diadili, hanya ada satu yang tersisa..

Diperankan oleh Ben Kingsley, seorang Jendral yang terbukti bersalah bisa lolos dari pengejaran. Bukan tanpa usaha yang keras, justru dirinya dilindungi dengan sangat ketat oleh orang-orang yang ada di dekatnya. Tempat tinggalnya selalu berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Menghuni apartemen yang tampak tidak layak huni.

An Ordinary Man Review

Karena kehidupannya yang berada dalam pengejaran, serta sejarah mencatat ada banyak kejahatan yang ditorehkan. Membuat sang Jendral harus menghindari jalanan umum, bersembunyi saat orang melihatnya. Dalam hal ini, kebebasannya telah dipenjara meski dirinya tampak bebas menjalani hidup bukan di dalam jeruji.

Beberapa orang yang memang ditugaskan menjaganya, seperti sang Supir Miro, juga Tanja seorang pembantu yang saat masuk ke dalam ruangan apartemen sang Jendral, dirinya ditodong senjata. Sang Jendral memang mengidap ketakutan yang lumayan besar, karena pengalaman hidupnya yang dalam pengejaran. Otomatis membuatnya waspada hingga mencurigai Tanja.

Tanja ada seorang gadis berusia 26 tahun yang tidak memiliki pacar, tidak memiliki kawan, tidak memiliki orangtua, dia seorang gadis yang senang dengan kesendiriannya. Sementara itu berbeda dengan si Jendral yang selalu berusaha untuk bergaul dengan banyak orang dan berusaha menjadi lelaki yang normal.

Meski sudah diberikan peringatan bahwasannya terlalu berbahaya jika sang Jendral berkeliaran. Namun, tetap saja tidak digubris olehnya. Dia tetap pada pendiriannya bahwa dirinya tak takut. Hanya saja, orang yang melindunginya tak ingin dirinya ditangkap. Ketika bersama dengan Miro, supir sekaligus pilotnya, dia sering ditarik secara paksa untuk menjauh dari keramaian.

Tapi, bersama Tanja, dia mengeksplorasi kehidupan yang berbeda. Meski tidak seperti hubungan dalam pacaran seperti yang dibayangkan atau ditunjukkan dalam film-film romansa. Namun, keberadaan Tanja membuat sang Jendral ingin menunjukkan padanya sesuatu tentang kehidupan. Dia menjadi lebih sering terbayang-bayang oleh masa lalunya dan ingin mengajak Tanja pergi ke tempat-tempat yang membuatnya terkenang.


Jendral Juga Manusia

Dia mengajari Tanja seperti apa rasanya bergabung dengan sebuah komunitas, mengajaknya berdansa dan berjalan-jalan ke sebuah tempat yang lumayan jauh. Bahkan dalam perjalanan tersebut memaksa Tanja untuk mencuri mobil. Sebuah kondisi yang membuat keduanya saling terikat dalam bentuk persahabatan.

Bersama dengan Tanja, membuat sang Jendral sering bercerita dan terkenang dengan anaknya. Dia tampak merindukan sang anak yang tak lagi mampu dijangkau olehnya. Terlebih dengan statusnya yang masih buron, serta banyak hal tentang ikatan antara seorang ayah dan anak perempuannya yang tiba-tiba saja menjadi sangat buruk.

Film Tahun 2017

Film ini termasuk film ringan meski menampilkan tokoh buronan dengan kondisi harus bersembunyi dari dunia luar. Beberapa adegan memang terasa mendebarkan, tapi hanya sedikit, sisanya kita dijejali dengan hal-hal terkait kondisi sang Jendral dan pemikiran-pemikirannya tentang kehidupan. Serta cerita masa lalunya yang dia tuturkan pada Tanja.

Meski ending film ini cukup membuat terkejut, tapi tetap tidak membuat penonton kelelahan akibat kejar-kejaran dan persembunyian, seperti yang umum dirasakan saat menonton film tentang pelarian atau buronan. Inilah alasan kenapa saya mengatakan film ini ringan. Namun, tetap memiliki unsur yang bagus sebagai pemikiran, dengan meminjam beragam sudut pandang yang bisa kita mainkan sebagai penonton tentang tokoh-tokoh dalam film ini.

Lokasi film ini di Serbia, dimana kita akan diajak masuk ke gang-gang kecil nan sepi, kemudian jalan lagi menuju tempat terbuka yang membuat mata ini merasakan sejuknya udara di sana. Juga kehadiran beberapa penduduk yang mengenakan hijab, bahkan ada di salah satu adegan menampilkan seorang Ibu tua berdoa selepas solat.

Beberapa orang mengatakan sulit untuk masuk ke dalam cerita pada film ini, menurut saya itu akibat dari story-line yang cenderung cepat. Kedua orang ini, bisa tiba-tiba saja berada dalam situasi menyenangkan, kemudian tidak lama menegangkan akibat si Jendral sering izin untuk pergi menepi sesaat. Sulit memang untuk membangun keterikatan dan emosi dengan percepatan cerita, tapi jika dinikmati lagi sambil duduk santai, sebenarnya tidak akan menjadi masalah.

Penutup

Saya memberikan penilaian pada film ini cukup lumayan 7/10 apalagi karena ada Ben Kingsley di sini. Tapi, hal lain yang membuat saya tertarik adalah film ini termasuk dalam film yang menyerahkan hasil akhir cerita pada penonton. Kita dibiarkan bebas mengambil keputusan seperti apa film akan berakhir. Tidak menggantung, karena sudah jelas diselesaikan dengan beberapa kode. Apalagi film ini baru akan tayang di USA sekitar bulan Maret 2018. Namun sudah tayang pertama kali di Itali pada tahun 2017 lalu.




Postingan Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung. Silakan tinggalkan komentar dengan bahasa yang baik ya. Untuk komentar dimoderasi ya.

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *