Anime Movie Flavour of Youth

Flavour of youth

Flavour of Youth adalah anime movie yang berkisah tentang masa muda. Flavour di sini seolah menunjukkan tentang rasa dari pengalaman yang terjadi di masa muda tokoh-tokohnya.

Berisi tiga bagian dengan tiga tokoh berbeda dan kisah berbeda. Namun, jika menonton hingga titik penghabisan alias sampai tulisan the end dan melewati teks berisi nama kru. Tentu akan melihat hubungan dari film ini.

Diproduksi oleh Comic Wave Studio yang merupakan tempat Makoto Shinkai berkarya dan menghasilkan anime movie kece seperti Your Name dan Weathering With You. 

Latar anime ini berada di Cina. Meski tetap menggunakan bahasa Jepang. Jadi, anime ini seolah melebur budaya menjadi satu dan memfokuskan pada kisah dan cerita setiap tokohnya.

Sebelum mengajak anak-anak menonton. Harus diketahui ya, kalau anime ini khusus untuk usia 13 tahun ke atas. Karena, kisahnya mengangkat tentang masa muda tokoh-tokohnya. Sehingga ada konten yang memang kurang baik jika ditonton oleh anak di bawah umur.


Makoto Shinkai Dan Karyanya

Tau kan ya, betapa realistisnya karya Makoto Shinkai. Sampai di Youtube, ada yang memang penggemar animenya Makoto Shinkai ini mendapatkan tempat-tempat di Jepang yang menjadi latar beberapa anime yang dibuatnya.

Selain realistis, tentunya juga hasil jadi animenya ini benar-benar tampak nyata juga. Tapi, tetap menyajikan karakter dua dimensi. Tampak nyata ini terdapat pada penyajian detil seperti bayangan, cahaya, refleksi sampai hal detil lain seperti embun.

Kalau dibandingkan dengan anime jaman dulu, seperti sailor moon sampai samurai - x. Tentunya ada banyak perbedaan dari sisi penyajian detilnya. Karena pada anime jadul, sisi pencahayaan masih belum ditunjukkan. Tapi, ketika Your Name muncul, banyak yang seketika terkejut dengan detil dan realistisnya karya anime ini.

Jika ada yang ingin mencari tau mengenai karya-karya beliau. Serta pembahasan tentang Makoto Shenkai. Ada banyak diulas di Youtube. 

Hal lain yang kusuka dari nonton anime adalah padu padan original soundtracknya yang enggak pernah mengecewakan. Serius deh. Dari mulai dragon ball sampai one piece, ost.nya selalu enak didengar dan menyenangkan.


Kisah Pertama Di Pemukiman Shikumen

Anime ini berisi tiga cerita. Dan kisah awal ini merupakan kisah Mi Lo yang tinggal di Shukumen. Dia bersama dua orang sahabatnya gemar mendengarkan radio bersama. 

Lingkungan Shikumen adalah daerah yang bangunannya masih asli sejak masa pembangunannya dahulu kala di Cina. Seperti kota tua di Cina. Dimana lingkungan tersebut di masa ketika Mi Lo sudah dewasa, berada di tengah gedung apartemen dan perkantoran yang modern.

Bangunan rumah di Shikumen sudah dijadikan lokasi wisata. Sempat mengalami penggusuran orang yang tinggal di lingkungan Shikumen sejak turun temurun. Demi revitalisasi lokasi tersebut.

Bermula dari Mi Lo yang ternyata seorang lelaki yang gemar belajar. Ia seolah tak memiliki kehidupan dan ketertarikan untuk melakukan hal lain. Saat ia pindah dari rumah orangtuanya, ia dibantu sahabatnya pindah ke apartemen.

Saat itulah ia diingatkan pada masa lalunya bersama sahabat lainnya yang bernama Xiao Yu. 

Kalau pembaca termasuk yang sudah bisa menebak kalau tidak ada hubungan persahabatan antara lelaki dan perempuan yang bisa bertahan lama. Walaupun ada, itupun mungkin jumlahnya sedikit. Berarti harus bersabar karena memang sesuai tebakan, tapi...ada hal lain yang menarik untuk disaksikan. Ada pesan-pesan tersirat dan tersembunyi pada setiap adegan dan setiap raut wajah si tokoh. Menarik banget.

Mi Lo dan Xiao Yu ini suka banget bertukar kaset. Sebelumnya, mereka bertukar informasi mengenai lagu tertentu dan bagaimana komentarnya. Hingga kemudian, saat perasaan keduanya teridentifikasi, mulailah mereka bertanya tentang hal yang mendalam dan jarang diketahui orang lain.

Konflik cerita ini termasuk yang cukup menyedihkan sih. Terutama Xiao Yu yang mendapat perlakuan tak menyenangkan di keluarganya.


Kisah Kedua Perjuangan Seorang Kakak

Ini kisahnya enggak sebegitu membekas sih. Tentang kakak dan adik yang tinggal di satu apartemen. Sang kakak adalah model terkenal yang bekerja sejak remaja. Ia ingin adiknya melanjutkan sekolah karena orangtua mereka tak ada.

Momen konfliknya lebih ke pertengkaran batin si model. Mengenai self love dan penghargaan dirinya sendiri ketika dalam pekerjaan ia justru mengalami persaingan.

Intinya yang saya tangkap itu persaingan ada di bidang kerja apa saja. Enggak melulu tentang persaingan hasil kerja. Kadang hal sepele pun bisa dijadikan bahan saingan.


Kisah Ketiga Tentang Masa Anak-anak Bersama Nenek

Cerita ini sih yang relate banget sama saya. Kisah masa kecil Xiao Ming yang tinggal bersama neneknya karena orangtuanya bekerja. 

Dia ingat waktu kecil sering diajak makan di San Xian Noodles. Mie yang disiram dengan kuah yang ternyata merupakan makanan khas di Cina. Saat ini, bentuk dari San Xian sendiri sudah banyak dimodifikasi dengan beragam toping.

Tapi, menurut Xiao Ming, San Xian Noodle yang paling enak itu ada di provinsi Wuhan. Eits, jangan sensitif ya kalau dengar nama Wuhan, hehe.

Nah, dia nyeritain nih, dulu itu toko San Xian Noodle yang sering didatengin sama Neneknya dan Xiao Ming ini selalu ramai. Cuma satu toko itu aja. Ramai sampai antri. Usut punya usut, pemiliknya itu merupakan mantan koki yang sudah berhenti kerja jadi koki profesional dan buka usaha.

Namanya usaha, pasti ada aja yang enggak suka. Jadi, pertanyaannya kenapa usaha toko favorit Xiao Ming ini tutup? Ibaratnya memulai investigasi dengan Kenapa? Sama seperti tulisan Kak Renov berjudul Start With Why.

Untuk alasan kenapa nutupnya? Ada lah. Cuma yang bikin kesel itu, kenapa tetangganya sesama pemilik usaha justru menanggapinya dengan hal negatif. Sampai akhirnya Xiao Ming enggak lagi memiliki tempat makan San Xian Noodle seenak di tempat neneknya di Wuhan.


Penutup

Yang paling menarik dari anime ini tuh kita dihidangkan tampilan makanan dengan gambar yang berkualitas disertai asmr yang bikin penasaran sama nama makanannya.

Bahkan, usai nonton tayangan ini. Langsung kepo sama San Xian Noodle. Saking lihatnya bikin ikutan laper. Dan ternyata, nonton anime ini memperkaya informasi mengenai kuliner juga.


Kalau pembaca, suka enggak sama film yang mengajak penontonnya eksplorasi budaya sampai kuliner di dalamnya?


Postingan Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung. Silakan tinggalkan komentar dengan bahasa yang baik ya. Untuk komentar dimoderasi ya.

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *