Dark Series Netflix Season Dua Review


Dark series



Baiklah, setelah menamatkan Dark Series Netflix season dua (baca Dark Series Season Satu). Meski sebenarnya sudah hampir selesai sejak tahun kemarin. Tapi, berhubung langganan Netflix habis. Akhirnya, baru diperpanjang bulan ini. 

Pas nonton ulang di beberapa episode season dua ini. Rasa kesal sama kelakuan Jonas ternyata belum hilang juga. Sebenarnya, saya kesal dengan semua pemainnya, sih. Tapi, ya memang itu inti dari serial khusus Netflix ini. 

Seperti judulnya, secara garis besar serial ini memang menonjolkan sisi gelap dari setiap pemainnya. Mau dia punya niat baik sekalipun, tetap aja ada perilaku buruk menyertainya. 


Detil Informasi

Judul : Dark

Sutradara : Baran bo Odar

Penulis Script :Ronny Schalk, Jantje Friese 

Genre : Thriller, Drama, Science fiction, Mystery, Supernatural

Episode Pertama : December 1, 2017 

Episode Terakhir : June 27, 2020


Permulaan Dan Akhir Dari Putaran

Gimana rasanya, menjalani hidup yang sama secara terus menerus selama beberapa masa? Hingga masa depan yang sudah bisa diprediksi dan nyata bentuknya, akhirnya tetap akan terus begini dan begitu tanpa ada akhir? 

Baiklah, ini namanya juga tayangan, ya. Jadi, dari Season Satu kita pasti udah sering dicekokin nama Adam yang disebut sama tokoh-tokoh serial ini. Siapa sih si Adam ini? 

Sesuai namanya, ia memberi nama Adam pada dirinya sesuai dengan nama manusia pertama di dunia. Karena ia adalah awal atau yang mengawali semua loop dari entitas hitam.

Pada Season dua ini, diawali dengan kedatangan Jonas ke masa depan. Ia bertemu dengan Elizabeth, anaknya Charlotte. Di masa depan, Winden menjadi tempat yang penuh kehancuran. Bahkan, Jonas hampir dibunuh oleh mereka yang masih hidup usai apokalips yang terjadi di sana. 

Meski pada bagian ini, Jonas muda masih baru memahami apa yang terjadi padanya dan pada tempat kelahirannya. Ia dengan segera mencari cara untuk mengakhiri semua peristiwa ini. Meski ia tau, kalau Mikkel tidak hilang, maka ia tak akan ada. 


Helge Dan Pembunuhan Anak-anak

Di Season Satu, kita disuguhi dengan kasus pembunuhan yang sama sekali tidak terselesaikan. Seolah kematian anak-anak tersebut hanya sekadar menjalani takdir semata. Padahal, sudah jelas bahwa kondisi kematian mereka bukan karena bencana alam atau kematian yang natural. Tapi, sudah menjurus pada pembunuhan. 

Kepala kepolisian Egon, saat berita kehilangan seorang anak bernama Mad muncul. Ia sempat mengatakan kalau kasus tersebut hanya kenakalan anak remaja. Apalagi karena jejak Mad tidak diketahui. 

Namun, Egon sempat penasaran dengan keanehan perilaku pada Helge. Semua orang di Winden sudah tau, kalau Helge adalah orang dengan kebutuhan khusus. Dan kebingungan Egon sempat mengusiknya, meski ia hanya meninggalkan catatan untuk melakukan interview pada Helge. Sayangnya, saat itu ia tidak langsung mencari tau. 

Setelah ia tak lagi berada di jajaran kepolisian. Egon baru mengunjungi Helge di rumah sakit. Ada banyak petunjuk yang pada akhirnya mengarahkan Egon pada kejadian 1953.

Waktu itu, ia bertemu dengan seorang lelaki yang meminta untuk mengetahui identitas mayat anak-anak yang ditemukan di lokasi pembangunan pembangkit listrik. Lelaki itu tidak memiliki identitas namun bersikukuh bahwa salah satu mayat tersebut adalah anaknya. 

Setelah berteriak, ia lantas kabur. Nah, tak lama kabur ini ada kasus beruntun mulai dari ia ditemukan di pinggir jalan dengan tubuh berlumuran darah. Kemudian, Helge kecil menghilang. Sampai pernyataannya bahwa ia berasal dari masa depan dan beragam kasus lainnya yang tampak tak masuk akal. 

Ketika berita tentang Helge yang sudah kembali ke rumah namun dengan luka yang parah di wajahnya terdengar oleh Egon. Ia segera mengunjungi rumah orangtuanya Helge. Di sana, Helge justru tutup mulut saat Egon berusaha mencari tau mengenai apa yang menimpanya. 

Helge hanya bisa menyeritakan kejadian yang menimpanya pada Noah. Noah adalah seorang pendeta yang dipanggil oleh Ibunya Helge untuk membantu Helge. Dan ternyata, setelah bertemu dengan Noah, Helge kembali mau berbicara dan beraktivitas seperti sedia kala. 

Sempat beredar kabar bahwa Helge akan menjadi korban selanjutnya. Dan dipastikan oleh Egon, bahwa lelaki misterius yang mengaku dari masa depan itulah pelaku pembunuhan semua anak-anak yang mayatnya ditinggalkan di tempat pembangunan pembangkit listrik. Lelaki tersebut akhirnya dipenjara dan dimasukkan ke rumah sakit jiwa. 


Apa Yang Terjadi Dengan Helge? 

Jadi, Helge ini anak orang kaya. Ayahnya seorang pebisnis dan Ibunya seorang Ibu rumah tangga. Dia dididik dengan cukup keras oleh Ibunya. Keras di sini termasuk sedikit kasar.

Ada satu momen saat Helge pulang ke rumah dengan kondisi bajunya kotor. Kemudian, ibunya menyuruh Helge membuka bajunya di depannya. Dan memukul Helge. Meski sebenarnya si Ibu ini sayang sama Helge. Tapi, cara dia mendidik cukup membuat Helge ketakutan. Berbeda dengan sang ayah yang tampak sangat sayang dengan Helge.

Saat di hutan, ia sempat bertemu dengan lelaki misterius. Namun, Helge tampak tak peduli. Ia fokus mengumpulkan burung-burung yang mati ke dalam kotak. Lelaki misterius ini penasaran dan bertanya pada Helge. Jawabannya cukup membuat takut dan membuat asumsi yang cukup beralasan. Ia menjawab, "burung yang mati ini tampak lebih indah. Jadi aku menyimpannya dalam kotak."

Setelah tau mengenai hal tersebut si lelaki misterius langsung menarik Helge. Melakukan sesuatu yang akhirnya membuat penonton paham bagaimana asal mula luka di wajah Helge ada.

Tapi, tak lama kemudian, lelaki itu ditangkap. Dan Helge tetap menjalani kehidupannya. Bahkan, setelah bersama Noah. Ia merasa lebih bahagia karena menemukan pelindung.

Bagi Helge, Noah adalah sosok lelaki yang tau segala hal. Karena memang benar, Noah yang merupakan seorang penjelajah waktu. Sering memberi tau Helge tentang banyak hal. Prinsipn yang ia pegang teguh berasal dari Adam. Bahwa setiap takdir harus tetap berada di jalurnya. Apapun caranya, semua harus tetap terjadi.


Mereka Yang Ikut Menjelajah Waktu

Setelah mengetahui adanya koper khusus penjelajah waktu. Semakin banyak anggota keluarga di Winden yang saling terkait ini, melakukan perjalanan waktu. Ada yang mencari anaknya, ada yang menemui lelaki yang dicintainya dan ada yang hanya sekadar mencari kebenaran mengenai perkataan lelaki misterius.

Ada juga beberapa dari mereka yang mengetahui tentang penjelajahan waktu sampai inti hitam dan kehidupan yang direncanakan. Berusaha untuk mengubah keadaan agar tidak terulang lagi. Berusaha terbebas dari rasa sedih dan bersalah yang demikian dalam.

Tapi, sekali lagi, Adam mampu mengerahkan kekuatannya untuk memaksa keluarga di Winden ini menempuh takdir mereka.


Penutup

Cerita di Season dua ini enggak lagi membahas tentang anak yang meninggal. Jadi, benar-benar dibuar bahwa kematian mereka yang mencurigakan hanya untuk memenuhi takdir. Sebab, semua fokusnya mulai melebar ke misteri penjelajah waktu sampai bagaimana awal mula peristiwa demi peristiwa tersebut terjadi.

Tapi, namanya juga seperti lingkaran, ya. Semua berkaitan dan bagai awal yang tak ada akhir. Berputar aja gitu. 

Yang bikin penasaran, pas sebelum Apokalips, Jonas bertemu dengan Martha dan mengatakan sesuatu yang aneh, "from what dimenssion?" Ah, yaa..jadi sedikit ada clue lagi, nih.

Baiklah, setelah selesai Season ketiga. Akan saya tulis kembali.


Postingan Terkait

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *