Bingung Pilih Jurusan? Kenalan Yuk Dengan Sosiologi
Pengantar Sosiologi - Ada yang ingin masuk jurusan ilmu sosiologi? Kira-kira sudah seberapa kenalkah kalian dengan ilmu yang satu ini? Kalau belum mengetahui dengan jelas, ada baiknya untuk mencari tahu sebenarnya disiplin ilmu ini membahas tentang apa sih? Saya ingin mencoba membantu kalian yang penasaran dengan ilmu sosiologi pada kesempatan kali ini.
Dari hasil merangkum buku Pengantar Ilmu Sosiologi yang ditulis oleh Parwitaningsih, Yulia Budiawati dan Bambang Prasetyo. Saya berharap tulisan kali ini bisa sedikit memberi gambaran, tentang seperti apa sih ilmu sosiologi dan mempelajari tentang apa saja sih ilmu ini.
Kali ini tulisan yang saya publikasikan di blog merupakan kombinasi antara rangkuman materi dengan pemahaman saya secara subyektif. Ini ditujukan agar penggambarannya sesuai dengan lingkungan yang ada di sekitar saya.
Pengantar Sosiologi : Apa Itu Ilmu Sosiologi?
Menurut bahasa Sosiologi merupakan asal kata dari bahasa yunani yaitu Socius yang berarti kawan/teman dan Logos yang berarti ilmu pengetahuan atau pikiran. Menurut Ahmadi Sosiologi itu adalah Ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang pergaulan hidup atau hubungan antar seseorang dengan seseorang, perseorang dengan golongan atau golongan dengan golongan. Sementara menurut Kornblum definisi ilmu sosiologi lebih dikerucutkan lagi yaitu Ilmu yang mempelajari tentang masyarakat manusia dan tingkah laku manusia di beberapa kelompok yang membentuk masyarakat.
Beberapa pokok pikir dalam ilmu sosiologi ini mencangkup kehidupan bermasyarakat dalam arti yang luas, perkembangan masyarakat di dalam segala aspeknya, hingga hubungan antar manusia dengan manusia lainnya dalam segala macam aspek. Sementara unsur yang memengaruhi ilmu sosiologi ada dua yaitu adanya manusia dan adanya hubungan dalam suatu wadah yang disebut dengan masyarakat.
Sementara itu inti pemikiran dari sosiologi sebenarnya adalah kepercayaan bahwa pilihan individu tidak pernah sepenuhnya bebas tetapi selalu dibatasi oleh lingkungannya. Karena itulah, sosiologi tidak mempelajari individu secara spesifik namun berfokus pada tingkah laku individu dalam peranannya di masyarakat serta kehidupan sosial manusia.
Sekilas Perkembangan Sosiologi Dan Kelompok Sosiologi Berdasarkan Tokoh
Dalam perkembangannya, ilmu sosiologi sudah melewati perkembangan : pra-sosiologi, peralihan ilmu sosiologi pada abad 18, kelahiran ilmu sosiologi abad 19 dan periode perkembangan ilmu sosiologi. Kita berada pada periode perkembangan dimana ilmu ini juga disesuaikan dengan kehidupan masyarakat saat ini.
Selain mengalami perkembangan dari kehidupan sebelum adanya ilmu ini sampai kelahiran dan perkembangannya. Ilmu sosiologi juga memiliki dampak berbeda menurut tokoh klasiknya. Setiap tokoh sosiolog memiliki pemikiran tersendiri sehingga perkembangan ilmu ini memiliki kelompok-kelompok yang berbeda sesuai tokoh pemikirnya.
Sebut saja August Comte yang terkenal dengan Hukum Tiga Jenjang dimana ilmu sosiologi juga berpengaruh pada Hukum Teologi, Hukum Jenjang Metafisika dan Jenjang Positif. Juga Karl Marx yang banyak dikenal saat ini sehingga tokoh ini bukan lagi sosok yang baru, dimana dirinya membagi masyarakat atas dua faktor yaitu Faktor Yang Memiliki Produksi dan Yang Tidak Memiliki Produksi. Serta Emile Durkheim.
Nah, Emile Durkheim ini dikenal dengan pemikiran bahwa Integritas sosial itu penting bagi pengaturan tatanan sosial yang ditujukan pada kebahagiaan individual. Beliau juga mengenalkan Tipe Solidaritas yang terbagi menjadi dua yaitu Tipe Solidaritas Mekanik Pada Masyarakat Sederhana dan Tipe Solidaritas Organik Masyarakat Modern.
Tipe solidaritas masyarakat sederhana ditemukan bahwa :
1. Struktur sosial di masyarakat ini bersifat relatif sederhana.
2. Tidak terdapat pembagian kerja
3. Apa yang dapat dilakukan masyarakat juga dapat dilakukan anggota lain.
4. Tidak terdapat saling ketergantungan.
5. Solidaritas pada tipe ini didasarkan pada kepercayaan, kesetiakawanan hati nurani kolektif.
Tipe Solidaritas Organik Masyarakat Modern ditemukan bahwa :
1. Struktur sosialnya bersifat kompleks.
2. Adanya pembagian kerja.
3. Anggota masyarakatnya memiliki tugas yang terspesialisasi.
4. Adanya ketergantungan yang besar.
5. Solidaritas pada tipe ini didasarkan atas hukum dan akal.
Emile Durkheim yang dikutip oleh Zanden juga menyatakan bahwa Bunuh diri adalah fakta sosial yang merupakan produk dari tujuan harapan dan pengaturan sosial yang berkembang dari hasil interaksi seseorang dengan yang lainnya. Fakta inilah yang juga dipelajari dalam ilmu sosiologi sebagai pembelajaran secara umum terkait pola pengaturan sosial yang ada pada masyarakat atau kondisi sosial tertentu.
Pengantar Sosiologi Mempelajari Bagaimana Individu Berinteraksi Secara Sosial
Interaksi sosial merupakan kajian mikrososiologi yang mempelajari kehidupan sehari-hari. Menurut Soekanto, pada interaksi sosial hubungan yang terjadi bersifat dinamis. Dapat berupa hubungan antar individu yang satu dengan individu lainnya, antar kelompok satu dengan kelompok lainnya maupun antara kelompok dengan individu.
Sementara menurut Blumer, tindakan manusia terhadap sesuatu atas dasar makna yang dimiliki sesuatu tersebut bagi manusia, dimana makna yang dimiliki sesuatu itu juga berasal dari interaksi antara seseorang dengan sesamanya. Dan terakhir, makna tidak bersifat tetap namun dapat diubah. Perubahan makna dapat terjadi melalui proses penafsiran yang dilakukan orang ketika menjumpai sesuatu. Proses ini disebut interpretative process.
Ada dua hal yang menjadi syarat terjadinya interaksi sosial yatu kontak sosial dan komunikasi (baik secara verbal maupun non verbal atau dengan anggota tubuh). Selain syarat, dalam interaksi sosial juga memiliki aturan yang menjadi tolak ukur terjadinya interaksi sosial melingkupi aturan ruang, waktu dan definisi situasi : reaksi yang diberikan oleh seseorang atas definisi yang menyangkut suatu kejadian.
Menurut Robert T. Hall, aturan ruangan dalam interaksi sosial ini meliputi Jarak Intim, Jarak Pribadi, Jarak Sosial dan Jarak Publik. Sementara definisi waktu berpengaruh pada batasan toleransi yang memengaruhi interaksi. Seperti batasan waktu berkunjung ke rumah tetangga, ini merupakan hal yang juga memengaruhi interaksi, karena tidak lazim jika bertamu ke tetangga tengah malam sementara tidak ada hal urgensi yang harus disampaikan. Dan batasan waktu ini juga berpengaruh terhadap adat serta budaya masyarakat setempat.
Proses Dan Tahapan Dalam Interaksi Sosial Dalam Ilmu Sosiologi
Dalam hubungan interaksi sosial ada dua proses yang menjadi pembentuk terjadinya interaksi. Yaitu Proses Asosiatif dan Proses Disosiatif.
Proses Asosiatif meliputi :
1. Kerja sama : kerjasama spontan, Kerjasama langsung, kerja ama kontrak, kerjasama tradisional.
2. Akomodasi (keseimbangan dalam interaksi) berdasarkan bentuknya dibagi menjadi 8 hal :
- Coercion (paksaan)
- Compromise (tuntutan)
- Arbitration (pertentangan)
- Mediation
- Conciliation
- Toleration
- Stalemate
- Adjuducation
3. Asimilasi merupakan identifikasi individu dengan kepentingan dan tujuan kelompok.
Sementara pada Proses Disosiatif dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Persaingan
Dalam hal ini meliputi : Persaingan ekonomi, Persaingan kebudayaan, Persaingan kedudukan dan peran, Persaingan ras.
2. Kontravensi
- Umum seperti penolakan, keengganan
- Sederhana seperti menyangkal atau menentang
- Intensif seperti penghasutan, gosip
- Rahasia seperti pengkhianatan, penyebaran rahasia
- Taktis seperti mengganggu, membingungkan pihak lain atau mengganggu lawan.
3. Konflik
- Pertentangan pribadi
- Pertentangan rasial
- Pertentangan antar kelas sosial
- Pertentangan politik
- Pertentangan yang bersifat internasional
Sebelum terjadinya Proses Asosiatif dan Disosiatif ada beberapa tahapan yang dapat mendekatkan individu pada interaksi sosial. Tahapan yang dapat mendekatkan pada kedua proses ini meliputi Initiating >> Experimenting >> Intensifying >> Integrating >> Bonding.
Sedangkan tahapan yang dapat menjadi peregangan dalam proses Asosiatif dan Disosiatif meliputi tahapan Differentiating >> Circumscribing >> Stagnating >> Avoiding >> Terminating.
Dalam pemahaman pengantar sosiologi tentunya tidak dapat dipahami secara mendalam tanpa adanya penelitian atau bahkan studi kasus. Biasanya pendekatan yang digunakan untuk menganalisa kondisi masyarakat tertentu menggunakan Pendekatan Dramaturgy dimana pendekatan ini menggunakan bahasa dan khayalan teater untuk menggambarkan fakta subyektif dan obyektif dari interaksi sosial.
Penutup
Dari penjelasan sedikit yang saya rangkum dari modul Pengatar Ilmu Sosiologi bisa dipahami bahwa pengantar sosiologi ini mempelajari interaksi antara manusia dengan masyarakat sosial dalam lingkungannya secara luas. Juga mempelajari faktor-faktor yang memengaruhi suatu masyarakat bertindak atau berpikir.
Teringat dengan pendekatan Dramaturgy saya jadi teringat dengan buku-buku yang ditulis oleh sastrawan Indonesia mengenai kondisi, budaya atau situasi tertentu yang terjadi di Indonesia. Sebut saja seperti Okky Madasari dalam novel 86 yang mengisahkan tentang perilaku yang biasa dilakukan oleh oknum pegawai negeri pada waktu era tersebut. Atau dalam novel entrok yang mengisahkan perilaku tokoh dan masyarakat serta pola pikir masyarakat tersebut.
Juga sastrawan Arafat Nur yang menulis tentang sebuah desa bernama Lampuki yang berada di Aceh, bagaimana kondisi sosial di sana serta apa saja konflik yang terjadi di sana menggunakan tokoh fiksi serta cerita yang didasarkan pada kenyataan namun dibalut fiksi untuk menggambarkan fakta subyektif dan obyektif dari interaksi sosial di daerah itu.
Nah, bagaimana? Sudah ada bayangan tentang ilmu sosiologi? Setidaknya usahakan agar mengambil jurusan kuliah yang sesuai dengan minat. Agar tidak cepat bosan dan totalitas serta maksimal dalam menyerap ilmunya. Sehingga bisa diaplikasikan dalam kehidupan sosial bermasyarakat.
Semoga tulisan ini bermanfaat.
Referensi :
* Pengantar Sosiologi Oleh Parwitaningsih, Universitas Terbuka 2014, ISBN 9789790119024