Seperti Apa Sih Personal Branding Yang Tepat Di Era Digital ?

branding era digital


Personal Branding Di Era Digital - Kata Personal Branding tampak sudah banyak beredar dalam dunia digital saat ini. Namun bagaimana sih sebenarnya cara kerja Personal Branding? Apa sih Personal Branding itu sebenarnya? Mungkin, pertanyaan ini pernah terbesit sejenak dalam benak. Menurut mba Dewi K. Rahmayanti, “personal branding itu sebenarnya apa yang ingin orang lain ingat tentang kita.

Bagi seorang blogger, tampaknya akan sangat baik untuk memahami juga bagaimana peran Personal Branding dalam dunia digital saat ini. Mungkin masih ada yang berpikir bahwa Personal Branding itu hanya dikhususkan untuk brand-brand besar atau tokoh-tokoh yang banyak disorot oleh publik. Padahal, personal branding ini bisa digunakan untuk siapa saja baik itu kalangan biasa atau tokoh tersohor.

Karena, kebanyakan HRD atau perusahaan, mereka lebih sering mencari tahu identitas calon tenaga kerja mereka melalui internet. Apakah orang tersebut sering melemparkan pernyataan negatif di sosial media? Apakah calon karyawan ini sering mengeluh tentang kehidupan pribadinya di sosial media? Jadi, sosial media saat ini merupakan sebuah media yang penting untuk dijaga kredibilitasnya agar orang-orang yang hendak memberi pekerjaan atau bekerja sama bisa menjadikan kanal sosial kita sebagai nilai tambah yang positif.

Acara Branding in the Digital Age yang diadakan di Burger King, Plaza Festival ini dibuka oleh Mas Gusti, representatif CNI, dengan memperkenalkan sistem kerja CNI yang saat ini sudah bisa dijangkau melalui sosial media dan laman website. Selain itu, ada beberapa hal yang membuat saya kagum, yaitu ketangguhan sistem di CNI yang masih bagus dan berkembang dengan baik. Kalau tidak, saya yakin bisnis CNI yang sejak saya masih SMP pernah mencicipi beberapa produknya, tidak akan bertahan.

Selain kemampuan mengembangkan sistem dengan baik, ada beberapa program yang bagus sekali. Yaitu, CNI sering mengundang 60 orang siswa yang akan diberikan pelatihan terkait dunia digital marketing selama beberapa minggu. Dan pastinya, ilmu ini akan berguna bagi mereka dalam menghadapi era teknologi yang super cepat seperti saat ini.

Setelah itu dilanjut dengan ngobrolin terkait dunia website dan blog. Tahukah Anda, kalau website itu sebenarnya sebuah protokol yang diwakili dengan tiga huruf yang sudah sangat dikenal, yaitu WWW. Sementara blog, termasuk konten atau sesuatu yang dibahas di dalamnya. Jadi, blog itu termasuk bagian dalam website. Di sesi ini, selain membahas perbedaan website dan blog, mas Vincent - Founder Helofranchise.com - juga mengenalkan platform lain yang mudah dan simple sekali untuk pemula, namanya WIX.

Oiya, saya juga pernah pakai Wix untuk blog yang waktu itu rencananya saya ingin jadikan galeri foto. Tapi, setelahnya tidak lagi saya gunakan, karena tidak terurus lagi. Dan, benar memang, sangat user friendly, bahkan untuk pemula yang benar-benar nol dengan platform blog lainnya pun bisa menggunakan Wix. Karena tinggal drag and drop saja untuk desainnya.

Masuk ke sesi Personal Branding, Mba Dewi - pemilik akun twitter @dewikr - sebagai narasumber membagikan pengalamannya terkait dunia digital dan bagaimana sih proses personal branding itu. Mba Dewi menyampaikan bahwa, “membangun Personal Branding itu bukan sekejap, butuh waktu lama, bisa setahun atau dua tahun.” Jadi, perkara Personal Branding ini memang bukan hal yang instan, ya. Selain itu, mba Dewi menekankan KONSISTENSI dalam membangun personal branding.

Sebagai contoh, kasus yang disampaikan oleh mba Lubena Ali dalam sesi pertanyaan. Beliau ingin sekali dikenal sebagai blogger parenting yang serius, namun justru kawan-kawannya lebih mengenal mba Lubena sebagai sosok Ibu yang lucu, bahkan status di facebooknya yang bernada serius, pernah dikomentari ‘terlalu serius’ oleh kawannya. Jawaban dari Mba Dewi akan keresahan hati mba Lubena ini simple, “kurang konsisten dalam menunjukkan ‘keseriusannya’.

Sementara itu, justru mba Dewi menambahkan, kenapa tidak mempertahankan sisi ‘lucu’ dari mba Lubena yang bisa dikombinasikan dengan hal-hal yang berkaitan dengan parenting. Karena, zaman sekarang sesuatu yang lucu atau guyon akan lebih mudah menarik perhatian sehingga mempermudah proses branding.

Lain kasus, lain penanganan. Mba Dewi Nurhayati justru menghadapi kegalauan tentang keinginannya yang ingin membangun image baru. Dahulu, mba Dewi Nurhayati dikenal sebagai pedagang teri, dimana orang lebih banyak mengenalnya karena usahanya ini. Namun, belakangan ini dirinya ingin membangun branding baru dalam dunia fashion. Sayangnya, justru yang paling melekat adalah teri, sampai banyak pelanggannya yang mencak-mencak karena mba Dewi N. tak lagi berjualan teri.

Ini berkaitan dengan Rebranding, menurut Mba Dewi, ketika ingin membangun image yang baru ada baiknya untuk tidak menghapus image lama. Dalam hal ini saya ambil contoh dengan kasus merapikan feed IG. Sering terjadi banyak orang menghapus foto-foto lamanya demi merapikan feed di akun IGnya. Ini yang menurut mba Dewi sebaiknya dihindari kecuali berkaitan dengan aib. Karena, feed IG yang lama bisa menjadi track record, sejarah, yang justru bisa jadi baik untuk tetap disimpan.

Jadi, dalam Rebranding, diusahakan untuk tidak perlu menghapus postingan atau image diri kita yang lama, cukup menambahkan dan konsisten dalam berbagi sesuatu yang berkaitan dengan personal branding yang kita inginkan. Ini juga semacam warning, untuk berhati-hati membagikan sesuatu di sosial media, karena bisa jadi sesuatu yang kurang baik justru menjadi branding untuk diri kita sendiri.

Terakhir, ada yang harus dilakukan dalam proses membangun personal branding. Yaitu mengoptimasi seluruh kanal sosial yang kita punya. Jangan sampai ada yang tidak diupdate sama sekali atau dibiarkan terbengkalai begitu saja. Di sini inilah, Mba Dewi menyarankan untuk membuat semacam editorial untuk masing-masing sosial media. Agar tetap termaintain dengan baik plus membantu mempercepat personal branding.

Dan pahami betul waktu-waktu yang sesuai untuk update atau share di kanal sosial. Karena masing-masing memang memiliki waktu yang tepat. Jadi, kalau ada yang masih bilang timing itu semacam hoax, hati-hati, mba Dewi ini profesional dalam bidang buzzing dan personal branding. Pernyataannya ini bukan berdasarkan artikel saja, tapi dari pengalamannya bekerja di bidang digital marketing.

Selain timing di masing-masing sosial media, perlu juga memahami karakteristik sosial media sehingga memahami cara memperlakukan akun sosial media kita. Misalnya, untuk update facebook itu bagusnya satu kali sehari. Sementara untuk twitter boleh berkali-kali. Dan perhatikan juga penggunaan hashtag yang juga berbeda di tiap-tiap kanal sosial. Kalau sudah memahami dengan baik, punya editorial dan tema yang konsisten yang ingin dibagi, bisa jadi proses personal branding akan semakin cepat.

Seru memang acara seperti ini, dengan bahasan yang berbobot sehingga pas sekali dengan undangan yang datang, dimana sebagian besar adalah blogger yang juga buzzer. Saya pribadi merasa beruntung bisa ikut serta dalam acara seperti ini. Bagi Anda yang belum mengenal Komunitas Indonesian Social Blogpreneur, bisa langsung like akun fanpagenya (https://www.facebook.com/Indonesian-Social-Blogpreneur). Dan follow akun twitter ISB @KomunitasISB dan CNI @CNI_ID juga.

Siapa tahu Anda bisa ikut serta menimba ilmu di acara selanjutnya yang berbobot juga. Saya jadi ingat, Teh Ani - salah satu tim ISB - mengatakan bahwa dirinya ingin berbagi sesuatu yang lebih bernilai ketimbang sekadar job. Karena ilmu yang dibagikan ini nantinya bisa menjadikan para blogger bisa mendatangkan sendiri job yang mereka inginkan.

Ibaratnya sebagai seorang Ibu yang mendidik anaknya untuk menjadi anak yang mandiri dengan membekali ilmu yang bermanfaat. Demikian sosok Teh Ani di mata saya. Beliau menyediakan sesuatu yang bernilai lebih untuk ‘anak-anaknya’ agar bisa mandiri dan tak bergantung pada orang lain.

Terima kasih sudah membaca artikel saya ini, semoga bisa bermanfaat untuk Anda.


Proses yang cepat disertai dengan langkah yang tepat. ~ Anonim

Postingan Terkait

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *