Langsung ke konten utama

Entri yang Diunggulkan

Film Muatan Budaya Batak Ngeri-ngeri Sedap di Netflix

Beberapa kali cuplikan film Ngeri-ngeri Sedap ini lewat di beranda tiktok. Membuatku yang awalnya hanya senyam-senyum saja menyaksikan tayangan singkat tersebut. Hingga akhirnya, penasaran sampai titik tertinggi. Bersyukur sekali, karena tak lama setelah penayangan di bioskop selesai. Film Ngeri-ngeri Sedap ini muncul di Netflix. Langsung saja saya putuskan untuk menontonnya saat melihat film yang mengangkat budaya batak ini berada di urutan pertama rekomendasi dari Netflix. Berhubungan Dengan Suku Batak Sejak Kecil Saat menonton tayangan ini, saya termasuk yang beberapa kali menyaksikan youtube channel Adik Abang yang dulu saya kenal sebagai Agak Laen. Gara-gara muncul lagu Agak Laen yang memang benar lain kali lah lagu ini, hehe. Sejak kecil saya sudah dekat dengan orang-orang dari suku batak. Bukan apa-apa, kalau pernah dengar nama daerah Rawa Lumbu, mungkin akan tahu kalau di Jembatan 13 sampai Jembatan 14 itu banyak sekali suku bataknya di sini. Bermula dari issue mengenai pemind

Tips Merapikan Rumah Setelah Banjir Ala Francine Jay


Waktu kemunculan buku karya Konmari. Yang isinya tentang bebenah rumah. Dimana beliau mengatakan kalau rumah yang bersih dan minim dari tumpukan barang. Akan mendatangkan kebahagiaan dan rasa ringan dalam diri penghuninya. 





Bersih rumah paska banjir



Kemunculannya sempat mendatangkan Pro dan Kontra. Apa sih di dunia ini yang enggak melalui proses perdebatan sengit. Apalagi terkenal. 

Nah, bagi kolektor barang atau yang merasa tidak keberatan dengan barang yang dimiliki. Menganggap kalau metode yang Konmari ceritakan terlalu berlebihan. 

Membuang barang yang masih dipakai itu bukan hal mudah. Apalagi kalau ada kaitannya dengan manfaat barang tersebut yang masih menampilkan sinar gemerlap. Pasti akan ditolak metode ini. 



Ketika Jumlah Barang di Rumah Berkaitan Dengan Kondisi Hidup Seseorang



Tapi, semenjak tragedi banjir. Ipeh jadi sedikit paham. Kenapa Konmari memberikan pemahaman mengenai hidup dengan barang yang sedikit di rumah. 

Pemahaman ini tidak datang seketika. Justru ketika tengah menyicipi buku serupa dengan judul berbeda. Yaitu buku Seni Membuat Hidup Jadi Lebih Ringan karya Francine Jay. Mulailah saya anggukan kepala. 

Pengalaman memang sering membuat persepsi berubah. Dari berkata APA SIH menjadi IYA JUGA YA. Menjadikan seseorang jadi berbeda dari sebelumnya. 

Jay, dalam bukunya juga mengaitkan mengenai beban hidup seseorang akan menjadi ringan kalau dia juga mengurangi jumlah barang di rumahnya. 


Tidak jauh berbeda dengan pendapat Konmari. 




Saat Bebenah Rumah Beban Ringan Setelah Mengurangi Barang Di Rumah



Paska banjir menghadang. Apa yang paling tampak berbeda dari bentuk rumah? 


Pertama, warna catnya berubah menjadi campuran gradasi dengan bekas air dan lumpur. 


Kedua, banyak barang bertumpuk dan porak poranda. Disertai bau apak yang tiada duanya. 


Ketiga, rumah tampak lowong dan bersih di setiap sudutnya. 



Kesimpulan saat bebenah paska banjir. Kalau bencana atau tragedi selalu mendatangkan nilai lebih yang tersembunyi. Salah satunya, rumah jadi tampak lapang dan semua sudut bisa dijangkau. 

Saat merapikan barang, memilah dan memisahkan mana yang masih bisa disimpan dengan mana yang sudah tak bisa digunakan. Barulah Ipeh sadar kalau selama ini masih sering menyimpan barang yang 'sayang' untuk dibuang. 

Namun, ketika banjir melanda. Nyatanya, barang tersebut pun akhirnya terbuang juga. Tapi, buangnya menunggu waktu yang tepat. 

Nah, tips bebenah dari Jay di buku ini. Persis dengan prosedur yang dilakukan mereka yang terkena banjir. 


Apa saja tips bebenahnya? Dibaca ya sampai selesai, pelan-pelan saja tak apa. 




Tips Merapikan Rumah Ala Francine Jay



1. Keluarkan Semua Barang Dari Tempatnya


Iya, persis pas Ipeh bebenah paska banjir. Semua barang dikeluarin dari setiap ruangan. Tanpa terkecuali. 

Tapi, ngeluarinnya satu-satu. Misal, ngeluarin barang di kamar depan dulu. Setelah kamar depan kosong, baru ke kamar lain. Gitu. Biar enggak terlalu ribet. 



2. Kelompokkan Semua Barang


Karena kondisi ruangan penuh barang. Akhirnya, Ipeh kelompokin dengan memisahkan barang berdasarkan ruangannya. 

Ketika ada ruangan yang sudah bersih. Ipeh mulai sortir satu per satu dari setiap kelompok barang per ruangan. 

Ipeh pisahin antara barang yang masih bisa dipakai dengan barang yang sudah harus dibuang. 

Barang yang sudah harus dibuang pun langsung Ipeh pisahin dan masukin ke dalam plastik. Atau diletakkan di dekat tempat sampah. 

Setelah semua barang terpisah antara yang masih bisa disimpan dengan yang sudah harus dibuang. Ipeh pun langsung memisahkan lagi barang-barang yang bisa disimpan ini. 



3. Bebenah Barang Dan Simpan Dalam Wadah Bersih


Beberapa barang yang sudah dipisah dan dibersihkan. Kemudian disimpan di dalam wadah bersih. Karena pas bebenah masih dalam kondisi agak takut. 

Akhirnya, barang-barang tersebut Ipeh simpan di wadah kotak berbahan plastik. Ditutup rapat sambil dikelompokin lagi. 

Kelompokinnya dengan sederhana. Misal, barang kecil tempat gunting kuku disimpan di kotak kecil dan disimpan di tempat yang gampang dijangkau. 



4. Abis Bebenah Simpan Barang Sesuai Kebutuhan


Gara-gara banyak barang yang akhirnya terbuang. Sekarang ini Ipeh kepikiran buat beli atau simpan barang yang memang dibutuhkan. 

Mulai menyortir barang yang tidak begitu terpakai. Bisa didonasiin atau kasih ke saudara yang membutuhkan. 

Soalnya, sempat sedih pas tahu Tokebi di dapur lupa diselamatin pas air mulai masuk. Eh, nongolnya justru pas lagi bebenah. 

Emang sih, si Tokebi ini jarang dipakai. Soalnya takut cepet rusak, pikir Ipeh sebelumnya. Sekarang malah rusak beneran. 

Daripada kebuang, mending besok-besok kalau ada barang di rumah langsung aja dipake. Enggak perlu disayang biar nanti enggak harus berpisah secara paksa, eeaa



5. Memisahkan Pakaian


Waktu sebelum banjir, ada banyak banget pakaian yang ditumpuk. Dipisah antara pakaian yang masih dipakai, jarang dipakai sama sering dipakai. 

Tapi, tetap numpuk di satu ruangan. Eh, pas air bertamu rame-rame. Akhirnya ini baju semua terkena imbas. Kalau basah aja sih, oke. Tapi, ini banyak yang nodanya enggak bisa hilang. 

Dari apa yang Ipeh alami ini. Ada pelajaran untuk enggak nunda kalau mau donasi baju yang masih bagus. 

Biar enggak terbuang dengan percuma karena bentuknya tak karuan meski sudah dicuci. 



Penutup



Dari pengalaman ini pula akhirnya Ipeh sadar. Kalau Ipeh sudah menerapkan apa yang Jay tulis di bukunya. 

Meski waktu nerapin, momennya belum baca ini buku. Tapi, seenggaknya bisa paham. Apa maksud atau pesan yang ingin disampaikan sama Jay. 


Milikilah barang yang enggak menyusahkan dan simpan di tempat yang benar. Biar kalau ada musibah, enggak kocar-kacir nyarinya. 

Ipeh Alena

Tambahan info bagi pembaca yang mau baca bukunya. Silakan cek di Gramedia terdekat. Karena diterbitin oleh Gramedia. Atau baca di Gramedia Digital juga bisa. 


Gimana, tertarik untuk bebenah juga? 


Postingan populer dari blog ini

Review Drama Nana Anime Series (2006)

Nana Anime Series : Dua Nana Satu Tempat Kos Berbeda Takdir. Akhirnya bisa dapat serial anime lagi setelah berkali-kali nontonin judul yang itu lagi-itu lagi. Saking setianya, sampai bingung mau pilih anime mana lagi. Dulu, masih bergantung sama rekomendasi dari Youtube. Berharap bisa dapet anime keren dadakan, seperti waktu nonton Kamisama Hajimemasita.  Tapi, belakangan ini malah nggak sesuai dengan selera. Akhirnya, beberapa hari lalu coba cari lagi di website Myanimelist. Ketemu sama satu judul yang sedikit mencurigakan. NANA. Itu judulnya, iya, nama orang. Kenapa milih judul ini? Karena, masuk kategori Shoujo, biasanya selalu ada karakter cowo-cowo anime yang ganteng. Dan romance, yang tandanya akan ada kisah percintaan. Pas ditonton, wow, ini khusus 21+ ya teman-teman. Tapi, kalau penasaran seperti apa sih serial anime ini. Saya akan ceritain banyak di sini, meski sepertinya sulit kalau disuruh menyeritakan ulang dari A sampai Z. Beberapa hal yang memang saya suka aja dari anime

Intip Peralatan Naik Gunung yang Wajib Anda Miliki

source : https://pixabay.com/id/photos/pendaki-gunung-pegunungan-jejak-5649828/ Mendaki gunung adalah hobi yang menantang tapi memberikan kesenangan tersendiri kepada pelakunya. Untuk Anda yang menyukai hobi satu ini, ada pinjaman bank yang bisa Anda gunakan untuk membeli peralatan naik gunung yang diperlukan. Berbicara soal peralatan naik gunung, memilihnya tidak boleh sembarangan. Anda tidak mau peralatan naik gunung Anda rusak di perjalanan, bukan? selain akan merepotkan, Anda pula jadi harus membeli peralatan yang baru. agar tidak salah pilih, simak informasi berikut ini. Tips Memilih Perlengkapan Naik Gunung yang Tepat Yang paling penting dari peralatan naik gunung adalah memiliki aman dan daya tahannya tinggi. pasalnya medan gunung itu terbilang ekstrem dan bahaya. Maka dari itu, diperlukan peralatan yang bisa menopang beban berat dan aman saat dibawa oleh pendaki. Agar tidak salah memilih peralatan naik gunung, simak tips berikut ini.   Beli Karena Kebutuhan Selain mengutamakan

GOLL..ABORASI Ngajak Online 2022 Inovasi Kreatif Bisnis

Kembali lagi Ngajak Online 2022 GOLL..ABORASI yang diadakan oleh JNE. Tujuannya untuk menambah wawasan serta ilmu bisnis UKM melalui sharing pengalaman dari UKM Sorong yang sudah berpengalaman. Videonya bisa ditonton di channel JNE ID. Tema kali ini cukup menarik yaitu bagaimana menjadikan bisnis online semakin meningkat. Terutama buat UKM yang sedang mengalami stuck. Baik dari omsetnya maupun dari penjualan produknya. Nah, obrolan kali ini cukup menarik, UKM dari Kota Sorong ini enggak tanggung-tanggung membeberkan apa saja inovasi yang dilakukan agar bisnis online-nya semakin melejit. Sebagai informasi, narasumber acara GOLL..ABORASI yang diadakan secara daring ini ada Pak Fredi Luhukay yang merupakan Branch Manager JNE Sorong, Ratna Sari owner dari Nami Craft dan Pak Teguh Hidayat Iskandar owner dari CMO Mooipapua. Ngajak Online 2022 Bahas Tuntas Inovasi Kreatif Bisnis Online Pandemi beberapa waktu lalu membuat masyarakat Indonesia dituntut untuk terbiasa serba online. Karena