Tahun Baru 2020 Dan Banjir Yang Menyapa

Banjir bekasi




Tahun 2020 dibuka dengan pengalaman yang demikian berkesannya. Hujan yang turun sejak 31 Desember 2019 siang, cukup deras. Hanya berganti dengan gerimis beberapa jam saja. Usai pukul 12 malam dan masuk ke tanggal 1 Januari 2020, intensitas hujan justru semakin deras. 

Sekitar pukul 3 pagi, tiba-tiba saja listrik padam. Saat itu saya baru saja sampai di rumah. Akhirnya, menikmati derasnya hujan sambil gelap-gelapan. 

Beberapa lama setelah azan Subuh berkumandang. Muncul notifikasi dari grup whatsapp yang memberikan informasi perumahan tempat saya tinggal dilanda banjir. Terutama di dekat pintu belakang. Ketinggian banjir sampai se-atap rumah.

Dari laporan security, mengatakan kalau gardu terendam banjir jadi PLN mematikan listrik. Di beberapa daerah sekitar Bekasi Timur juga mengalami pemadaman. 



Penutupan Pintu Tol Grand Wisata


Sekitar pukul 6.30 sore, saya memutuskan untuk mengungsi ke rumah Mamah yang ada di Bekasi Barat. Karena, persediaan air sudah menipis di rumah. 

Namun, saat baru saja hendak masuk ke pintu tol Grand Wisata Tambun. Tampak antrian yang membuat bingung. Karena, di Maps jalur menuju arah Jakarta lancar. Tapi, antrian cukup panjang terjadi di pintu tol menuju Jakarta. 

Ternyata, pintu tol ditutup akibat adanya genangan di beberapa titik. Beberapa mobil yang sudah antri dan tidak bisa bergerak lagi. Akhirnya memutuskan untuk menunggu. 

Pemandangan ini mirip dengan kemacetan kala musim mudik. Saat beberapa penumpang memutuskan untuk mematikan mesin mobil dan turun dari kendaraan. Menanti. 



Banjir Masuk Mall



Dari akun Instagram @infobekasico, ditayangkan informasi banjir yang menggenang sampai setinggi atap lantai satu Mall Metropolitan Bekasi. 

Berarti arah ke rumah Mamah pun pasti lumpuh total. Tak heran beberapa orang akhirnya bingung mau ke arah mana selama banjir. Karena, genangan banjir sudah cukup tinggi. 

Jalan alternatif pun akhirnya mengalami kepadatan kendaraan. Karena, tak ada lagi jalur yang bisa dilewati. 



Binatang Melata Muncul 


Dengan kondisi banjir yang cukup tinggi. Tingkat kewaspadaan masyarakat pun bertambah. Terutama usai penemuan beberapa ular yang terbawa banjir hingga tersangkut di atap atau di pagar rumah warga. 

Minimnya pengetahuan masyarakat umum, termasuk saya, mengenai penanganan ular. Membuat banyak warga khawatir. 

Wajar saja, sih. Saya juga takut sama binatang melata ini. Meski ada beberapa yang tidak berbisa. Tetap saja, bayangan binatang tersebut saja bisa membuat tubuh gemetar. 



Mengungsi Sebagai Pilihan


Karena kondisi yang sudah kurang kondusif. Beberapa tetangga di rumah banyak yang memutuskan mengungsi. Entah itu ke rumah saudara terdekat atau ke rumah orangtua. 

Saya pun ikut mengungsi. Karena, persediaan air habis dan handphone sudah butuh tambah daya. 

Seharian penuh, sinyal terasa sangat lelet. Akhirnya, membuat batre cepat habis. Mau tak mau keputusan mengungsi diputuskan. 

Selama perjalanan menuju rumah Mamah. Saya pun melihat beberapa pengendara motor membawa tas besar. Saya pikir, mereka baru saja pulang dari plesir. 

Ternyata, mereka hendak pergi mengungsi. Karena, esok mereka harus kembali bekerja. Jadi membutuhkan tempat sementara agar bisa istirahat dan mandi. Sama seperti saya. 



Kemacetan Di Jalur Bebas Banjir


Karena beberapa daerah dihadapi banjir, yang merupakan akses jalan utama ditutup. Alhasil, terjadi penumpukan kendaraan di jalur yang masih bisa dilewati. 

Bersamaan juga dengan pengendara yang memang baru saja pulang dari liburan. Sayangnya, waktunya bersamaan dengan banjir. Jadi, keinginan untuk sampai rumah dengan cepat akhirnya menguap. 

Yang paling sedih, saat ditengah-tengah kemacetan. Kemudian, ada kendaraan Ambulance yang membawa pasien lewat. Duh, sedih dan kasihan lihatnya. Tapi, allhamdulillah beberapa kendaraan langsung memberi jalan meski harus memepetkan kendaraan mereka sampai pojok banget. 


Penutup


Hujan deras dengan waktu cukup lama dan mengakibatkan banjir seperti sekarang ini. Membuat saya teringat kembali momen sekitar 7 tahun lalu. 

Karena, saya juga mengalami saat rumah dikepung banjir. Meski rumah Bapak tak terkena banjir. Tapi, tetap membuat kami tidak bisa kemana-mana. 

Bahkan, untuk berangkat kerja pun tidak memungkinkan. Benar-benar tertutup banjir semua akses keluar ke jalan utama. Tapi, saat itu tidak ada pemadaman listrik. 

Kenangan tahun baru yang tak terlupakan. Semoga saja tahun 2020 ini, ada banyak hal baik yang terjadi dalam hidup kita, aamiin. 


Postingan Terkait

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *