Tips Vlogger Pemula Bikin Vlog Dari Handphone

Vlog dari handphone





Vlog Dari Handphone? Bisa, kok. Acara Kelas Blogger yang diadakan selama satu hari, ternyata membuahkan ilmu yang tidak sedikit. Buktinya, saya harus membuat postingan ilmu yang dibagikan kemarin oleh para pemateri, menjadi dua bagian terpisah. Dan postingan kali ini, memuat sesi “Praktik membuat video dengan Smartphone” juga sesi “Merencakana laporan Vlog“. Kedua sesi ini dibawakan langsung oleh pemateri yang merupakan pasangan yang super lengket, Mas Dede dan Mba Icha.



Pemanfaatan Aplikasi Video 


Kembali lagi pada acara Kelas Blogger, materi selanjutnya dibawakan oleh Mas Dede yang sudah dikenal sebagai Vlogger. Saya sendiri sudah melihat bagaimana hasil video yang telah dibuat oleh Mas Dede. Ternyata, mas Dede bisa menghabiskan waktu seharian untuk membuat sebuah video yang durasinya kurang lebih hanya 3 menit. Kenapa? Karena proses pengambilan gambarnya dan juga editing yang memakan waktu lama.



Sebelum membuat Video ada beberapa hal yang harus dilakukan :



1. Persiapan, dengan merumuskan tema seperti apa video yang ingin ditampilkan. Siapa modelnya, apa saja alat bantunya.


2. Harus ada jalan cerita, ini yang penting, mau tidak mau kita menuliskan terlebih dahulu jalan ceritanya.



3. Ambil banyak video, tanpa perlu memilah dan memilih, juga gunakan tombol pause setiap merekam sebuah adegan.



4. Lakukan editing. Pada sesi editing ini, Mas Dede memperkenalkan kepada kami salah satu aplikasi yang bisa digunakan melalui handphone android. Bernama Kine Master Pro, yang menurut Mas Dede setelah dioprek, memiliki fitur yang lengkap dari mulai pemilihan adegan, pengisian suara, music include sampai pemberian text pada video. Sangat lengkap dan direkomendasikan oleh Mas Dede.



5. Jika editing sudah selesai, lakukan previewpada video yang kita edit. Agar memastikan apakah sudah sesuai atau belum penempatan musik, penempatan suara dan hal lainnya.





Ada beberapa tips yang diberikan oleh Vlogger Indonesia - Mas Dede - berkaitan dengan pengambilan gambar.


  • Rekam video adegan dengan satu arah, jika arahnya dari kiri ke kanan, harus terus begitu. Dilarang merekam video dengan arah kanan dan kiri.

  • Teknik merekam video sama seperti teknik mengambil foto yang disarankan Kang Dudi (Baca "Teknik Fotografi"), yaitu dengan posisi Landscape.

  • Tentukan sebelumnya kapan ingin men-zoom out / in sebuah video. Dan lakukan dengan perlahan, agar tidak begitu memusingkan bagi penonton video nantinya.

  • Ada dua hal yang juga penting dalam merekam video sebuah objek yaitu Jangan pernah merekam video objek dari bawah karena ini menyiratkan bahwa objek tersebut memiliki sifat angkuh atau sombong. Kedua, jangan pernah merekam video melalui atas objek sehingga objek harus melihat kamera ke atas, karena ini memiliki makna tersirat, merendahkan objek.

Materi teknik pengambilan video dari smartphone ini, memang full praktek. Seperti praktek langsung mengedit menggunakan Kine Master Pro, yang sampai setiap peserta benar-benar asik dengan kegiatan mereka.


Video yang ideal itu memiliki durasi 3 menit. Karena kalau terlalu lama banyak orang yang akan merasa bosan. Dan satu lagi, perbanyaklah jam terbang aka latihan pengambilan video. Dengan begini, jadi terasah dan dapat menghasilkan video yang bagus. Dan Mas Dede berpesan, "jangan menertawakan hasil karya pemula yang terlihat lebay, karena itu merupakan bagian dari proses."



Pengisian Suara pada Video 


Selanjutnya, materi Pengisian Suara pada Video oleh Mba Farichatul Jannah atau biasa akrab dipanggil Mba Icha yang telah berpengalaman menjadi penyiar radio juga sebagai script writer Vlogger juga. Pada sesi terakhir ini, peserta masih tetap antusias, meski hari sudah hampir menjelang sore. Tapi, semangat belajar masih tetap terpancar dari wajah kami. Karena materi-materi yang disampaikan memang materi yang dibutuhkan untuk blogger agar lebih up to date.


Berikut ini hal yang dilakukan oleh Mba Icha sebelum mengisi suara pada Video.



1. Menulis Naskah. Nah, pada sesi ini tampaknya sama dengan dua sesi sebelumnya, yaitu persiapan cerita/tema pada foto/video. Tapi, kali ini lebih komplet karena yang dibutuhkan adalah naskah. Beberapa hal dalam penulisan naskah untuk dubbing video yang harus diperhatikan yaitu GUNAKAN HURUF KAPITAL. Kenapa harus menggunakan huruf KAPITAL? Ini bertujuan agar naskah yang diketik mudah dibaca. Kemudian Gunakan Tanda Baca, ini bertujuan untuk mengatur napas saat membaca naskah.



Ada beberapa pengaturan yang berbeda dalam menulis tanda baca ini. Yaitu simbolnya :


  • / Tanda slash tunggal berarti koma, kamu bisa berhenti sejenak

  • // Tanda slash double berarti titik, kamu bisa ambil nafas lagi 

  • /// Tanda slash tiga berarti akhir naskah


Jadi, apa saja Fungsi dari Tanda Slash?



  • Dengan tanda-tanda slash tunggal ganda dan tiga tersebut, memudahkan membaca dan bernafas.

  • Memainkan irama atau intonasi terdengar tidak datar.

  • Salah baca tanda koma atau intonasi bisa merubah arti.


2. Membaca Naskah, pada poin ini diperlukan juga teknik tersendiri yang dibagikan Mba Icha. Jadi, tidak asal membaca saja tanpa memperhatikan apa saja Do's dan Dont's. Tips dari Mba Icha saat membaca naskah, Cari Posisi yang NYAMAN saat membaca naskah, dan usahakan agar tidak mempengaruhi kualitas suara. Kemudian, saat membaca yang perlu diperhatikan lagi adalah ARTIKULASI huruf harus jelas. Jadi, penting untuk berlatih berbicara agar artikulasi atau cara pengucapan huruf benar-benar jelas jika didengar oleh penonton video.


3. Beri jarak dari mulut ke microphone handphone, sebanyak satu genggaman tangan. Ini ternyata berfungsi untuk mengurangi noise yang bisa muncul saat membaca naskah. Dan pastinya, dengan jarak yang ideal bisa membuat suara untuk dubbing video lebih jernih.


4. Membaca Naskah untuk dubbing juga ternyata dibutuhkan teknik tersendiri. Seperti dramatic reading, yaitu membaca tidak sekadar membaca tapi juga dengan menyertakan Akting pada pembaca naskah. Jika naskah yang dibaca sedih, otomatis pengisi suara harus berakting sedih juga agar terdengar lebih emosional. Kemudian, gunakan smiling voice, kalau dari contoh yang Mba Icha praktekkan, beliau membaca naskah sambil mengulas senyum di wajahnya. Ini membuktikan bahwa hasil suaranya sesuai dengan reportase video yang ditayangkan. Terakhir, menurut Mba Icha, tampilkan suara ternyaman dan terindah.


5. Selain dubbing video, materi ini juga ditambah dengan apa saja yang harus diperhatikan ketika memasukkan musik untuk video. Yaitu tentukan kapan fade in dan fade out, ini sejalan dengan penentuan kapan suara dubbing masuk jika dibarengi dengan suara musik. Kapan musik dipelankan suaranya, kapan dikencangkan suara musiknya. Jadi, penambahan suara pada video tidak asal saja, karena nantinya kualitas suara dan musik akan bertubrukan dan menghasilkan video yang terlalu noise. Selain timing waktu masuk, juga diperhatikan ketukan musik sebelum suara dubbing masuk. Jadi, jangan sampai memasukkan suara pada saat ketukan musik kurang tepat, karena nanti terdengar janggal.   


Satu hari yang diperlukan untuk mengikuti materi-materi di Kelas Blogger. Semangat untuk terus belajar dan mempraktekkan terlihat dari setiap peserta yang menutup acara Kelas Blogger dengan mengambil beberapa foto atau video. Ada juga yang mewawancarai peserta lain untuk praktek Vlogger, sehingga ilmu yang didapat tidak sia-sia. Jika ingin ikutan Kelas Blogger selanjutnya, dengan materi berbeda dan tentunya tetap bermanfaat, silakan kunjungi website KelasBlogger.com .

 ** Tulisan ini bukan tulisan yang dibayar, tulisan ini berdasarkan pengalaman langsung pemilik blog mengikuti acara Kelas Blogger **


Postingan Terkait

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *