Beberapa kali cuplikan film Ngeri-ngeri Sedap ini lewat di beranda tiktok. Membuatku yang awalnya hanya senyam-senyum saja menyaksikan tayangan singkat tersebut. Hingga akhirnya, penasaran sampai titik tertinggi. Bersyukur sekali, karena tak lama setelah penayangan di bioskop selesai. Film Ngeri-ngeri Sedap ini muncul di Netflix. Langsung saja saya putuskan untuk menontonnya saat melihat film yang mengangkat budaya batak ini berada di urutan pertama rekomendasi dari Netflix. Berhubungan Dengan Suku Batak Sejak Kecil Saat menonton tayangan ini, saya termasuk yang beberapa kali menyaksikan youtube channel Adik Abang yang dulu saya kenal sebagai Agak Laen. Gara-gara muncul lagu Agak Laen yang memang benar lain kali lah lagu ini, hehe. Sejak kecil saya sudah dekat dengan orang-orang dari suku batak. Bukan apa-apa, kalau pernah dengar nama daerah Rawa Lumbu, mungkin akan tahu kalau di Jembatan 13 sampai Jembatan 14 itu banyak sekali suku bataknya di sini. Bermula dari issue mengenai pemind
Fruits Basket adalah anime yang diangkat dari Manga karya Natsuki Takaya. Kisah yang mendominasi dalam anime ini adalah kisah romansa remaja, kehidupan sekolah dan pencarian jati diri serta usaha untuk menghadapi trauma dalam diri para tokohnya. Untuk pembaca yang ingin menonton anime Fruits Basket. Disarankan sudah menginjak usia 17 tahun ke atas. Karena, banyak juga bagian atau cerita yang cukup depresif. Sehingga, membutuhkan pemikiran yang cukup serius dalam menelaah maksud dari adegan tersebut. Maksud atau arti secara filosofis dari Fruits Basket ini dijelaskan langsung di episode dua. Honda chan (tokoh perempuan utama) menjelaskan, Fruits Basket di sini mengacu pada permainan yang pernah dimainkan oleh Honda chan saat SD. Mengacu pada arti kata bahasa Indonesia, Fruits Basket berarti Keranjang Buah-buahan. Dan keranjang buah ini sering dibawa sebagai tempat makanan saat piknik. Sesuai dengan permainan yang dimainkan Honda chan bersama teman-temannya sesama murid SD. Permainan