Wolf Children (Ookami Kodomo no Ame to Yuki) Review
Wolf Children Movie Review. Berawal dari nonton cuplikannya di Youtube. Terus, baca komentar di bawahnya. Isinya banyak yang bilang ini Anime sedihnya bukan main.
Apakah saya lantas penasaran? Tentu iya dong! Tapi, tetep aja enggak langsung cari animenya. Terus ditonton. Enggak.
Ada jeda yang cukup panjang. Pasalnya, cuplikannya aja bikin hati gremet melow. Gimana nonton anime movie-nya.
Kalau enggak nyiapin hati. Takutnya malah jadi nangis terus susah move on. Kaya waktu abis nonton Hotarubi No Mori E. Rasanya bikin clenat-clenut hati dan susah move on ke tayangan lain.
Wolf Children : Ame and Yuki
Dari judulnya aja, kita udah bisa tahu. Kalau ini kisah tentang anaknya serigala. Namanya Ame dan Yuki.
Eh tapi, di sini Ame dan Yuki itu bukan serigala biasa, ya. Keduanya adalah anak serigala setengah manusia. Bapaknya setengah manusia setengah serigala. Jadi... Ganteng-ganteng serigala iya emang.
Sementara Ibunya, manusia asli. Dan kisah ini, disampaikan dari sudut pandang Yuki. Yang nyeritain ke kita, kisah Ibunya. Kisah ini pun dari cerita yang disampaikan pada Yuki oleh sang Ibu.
Hana, nama Ibunya. Seorang mahasiswi di Universitas Tokyo. Hana bisa kuliah karena mendapat beasiswa. Jadi, dia tak perlu memusingkan biaya kuliah.
Sebagai mahasiswi yang tinggal sendirian. Hana bekerja paruh waktu. Apa saja dia kerjakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Dia tinggal di apartemen dekat dengan universitas dan tempatnya bekerja.
Pertama Kali Bertemu
Pada satu musim panas, ia melihat ada sosok lelaki yang asing. Dia enggak pernah lihat lelaki itu selama ini. Cowok tinggi berambut hitam itu, duduk dengan tenang sambil mendengarkan materi yang disampaikan dosen dengan cermat dan khidmat.
Pemandangan ini membuat Hana penasaran. Karena, lelaki itu tampak berbeda dari banyak lelaki pada umumnya. Ketika materi selesai, lelaki berambut hitam ini langsung keluar tanpa memberikan kertas absensi.
Hana berlari agar bisa menghampirinya. Demi memberitahukan mengenai absensi. Namun, jawaban dari lelaki berambut hitam ini membuatnya terkejut, "aku bukan mahasiswa di sini."
Setelah mengatakan hal itu, lelaki itu pergi. Tapi, Hana pantang menyerah. Dia menawarkan buku teksnya agar bisa dibaca bersama selama materi berlangsung.
Wolf Man Dan Hana
Hari demi hari akhirnya Hana dan si lelaki berkaki jenjang semakin dekat. Keduanya akhirnya memutuskan untuk berkencan.
Kadang mereka jalan bersama ke supermarket. Kadang ke perpustakaan. Kemudian, saat keduanya jalan di taman. Banyak pertanyaan dilontarkan oleh Hana. Namun, justru si lelaki ini bertanya pada Hana.
"Kenapa Hana?"
Wolf Man
Maksudnya, kenapa namanya Hana? Kemudian Hana menjelaskan, kalau nama ini adalah harapan dari orangtuanya. Agar Hana menjadi pribadi yang kuat dan tangguh serta tetap tersenyum. Meski kehidupan menerjangnya dengan keras.
Hana mengatakan, bahwa harapan sang ayah membuatnya bersemangat. Hingga ketika hari pemakaman sang Ayah. Dia tetap tersenyum tegar meski hatinya sakit dan kesepian. Walaupun pada akhirnya, dia justru dimusuhi oleh keluarga besar dan kerabat.
Hubungan mereka semakin dekat. Kemudian, suatu hari Hana menyatakan perasaannya dengan bahasa tersirat di momen yang manis banget. Si lelaki ini paham maksudnya dan berusaha meyampaikan sesuatu pada Hana.
Sedikit Kisah Tentang Wolf Man
Sebagai penonton, kita udah dikasih tau dari awal. Ini kisah bapak dan ibunya Yuki serta Ame. Yang notabennya Bapaknya ini setengah manusia setengah serigala. Tapi, bukan Jacob di Twilight, ya.
Nah, ketika si Wolf Man ini akhirnya nunjukin jati dirinya. Si Hana sama sekali enggak lari ketakutan. Cuma kaget gitu aja. Soalnya, buat dia, manusia serigala itu cuma mitos. Apalagi Ganteng-ganteng Serigala, mitos banget kali ya, ehe.
Karena Hana satu-satunya manusia yang tau identitas si Wolf Man ini. Akhirnya, keduanya jadian serius terus jadi suami istri. Jangan ditanya gimana mereka nikah atau apa.
Bukan karena enggak mungkin, ya. Soalnya si Wolf Man ini menjalani kehidupan manusia yang super biasa aja. Kerja, makan, tidur. Enggak boleh menonjol, jadi kerjanya juga milih yang biasa aja. Dia kerja jadi pengantar barang.
Bahkan, si Wolf Man punya surat izin mengemudi. Dalam hal ini, dia sebagai manusia sudah tercatat secara resmi. Dalam film pun, enggak ada cikal bakal akan memberontak biar dikenal banyak orang. Enggak.
Kisah Pernikahan Hana
Nah, setelah keduanya menikah. Mulailah kehidupan mereka sebagai calon orangtua. Ketika Yuki hadir di perut Hana. Pasangan ini sangat bahagia. Bisa dibilang, momen saat Wolf Man ngasih perhatian ke Hana ini so sweet banget. Iya saya baper jadinya, ehe.
Ketika Yuki akan lahir, Hana dan Wolf Man memutuskan untuk melahirkan anak mereka di rumah aja. Takut kalau nanti malah mendatangkan rasa penasaran sampai rasa takut. Pun Hana juga takut kalau nanti anaknya akan diincar.
Ternyata, Yuki lahir seperti bayi manusia normal. Tak lama, Ame hadir lagi di perut Hana. Dan, setelah kelahiran Ame. Beberapa bulan kemudian, Wolf Man tak kembali lagi. Wolf Children akhirnya tumbuh hanya bersama Hana.
Wolf Children : Kisah Perjuangan Single Fighter
Dimulailah babak baru hidup Hana yang bener-bener bikin ikut sedih. Ketika dia harus membesarkan dua anak setengah manusia dan setengah serigala. Di lingkungan perkotaan. Dia menghadapi banyak hal yang meresahkan.
Pertama, karena Yuki yang sangat aktif sering menimbulkan suara berisik yang mengganggu tetangga. Kedua, Ame yang sering menangis setiap malam tanpa henti.
Karena merasa terganggu, beberapa tetangga yang awalnya langsung menegur Hana. Aknirnya mengadu pada pemilik apartemen. Tak lama kemudian, Hana diberi peringatan jika masih terdengar keributan dari ruangannya. Maka dia harus keluar dari apartemen tersebut.
Kesulitan berikutnya muncul ketika pihak perlindungan anak datang ke apartemennya. Memaksa untuk memeriksa kedua anaknya. Sementara saat itu, Yuki dan Ame dalam kondisi sedang berubah wujud dan terlelap tidur di siang hari.
Kehidupan seperti ini membuat Hana kewalahan. Hingga suatu ketika, dia menyampaikan pada kedua anaknya, bahwa mereka akan pindah. Tekanan demi tekanan kehidupan di kota membuat Hana takut. Jika suatu saat nanti anaknya akan menghilang.
Akhirnya mereka pindah rumah ke pedesaan. Rumah mereka termasuk sangat terpencil. Bahkan, diberikan gratis oleh jasa pencari hunian. Saking sudah terbengkalainya rumah tersebut.
Di desa itu, jarak antara satu rumah dengan rumah lain cukup jauh sekali. Ini yang Hana incar, demi kebebasan kedua anaknya. Apalagi Yuki ini termasuk lincah, enerjik dan keras kepala serta riang.
Sementara Ame yang pendiam, justru sempat tidak mau tinggal di sana. Karena, dia merasa takut. Ame ini pembawaannya mirip dengan bapaknya. Tapi, dia sering takut untuk menjadi dirinya sendiri.
Kisah Pindah Rumah
Mendidik kedua anak ini sendiri juga sempat membuat Hana bingung. Ketika Yuki sakit, dia bingung akan bawa anaknya ke dokter biasa atau dokter hewan.
Belum lagi, ketika mereka pindah rumah. Hana berusaha mengajarkan keduanya tetap bisa bertahan hidup sebagai serigala. Hana enggak mau anaknya tidak bisa menjalani kehidupan secara optimal.
Dia menyerahkan keputusan pada kedua anaknya. Apakah mereka mau menjadi manusia atau serigala.
Saat mereka tiba di desa tersebut. Uang peninggalan sang suami mulai menipis. Akhirnya, dia memutuskan untuk menjalani kehidupan Frugal. Menanam sayur mayur untuk kehidupan mereka.
Di awal pertama kali, kegagalan datang. Semua tanamannya mati. Tanpa lelah dan tak berputus asa. Hana kembali lagi belajar hingga seorang kakek tua bernama pak Nirasaki melihat kegigihannya.
Ia mulai mengajarkan Hana berkebun. Bagaimana cara menggemburkan tanah. Bagaimana cara agar tanamannya tidak lagi mati. Sampai kemudian, semua tanamannya tumbuh subur.
Selain mengajarkan menanam. Pak Nirasaki yang sebelumnya memaksa Hana membuka lahan lagi. Yang kemudian ditolak Hana karena dianggapnya terlalu berlebihan. Tapi, pak Nirasaki memaksanya.
Ternyata, maksud pak Nirasaki agar Hana memperluas ladangnya adalah agar ia bisa berbagi pada sesama tetangga di desa tersebut.
Tak hanya itu, Pak Nirasaki bahkan mengajak tetangganya datang ke rumah Hana. Di sinilah terjadi barter, pertukaran barang. Hana memberikan sayur pada mereka. Beberapa mengembalikannya dalam bentuk barang juga, seperti tepung atau jenis sayuran yang belum Hana punya.
Keberadaan mereka akhirnya diterima. Kerjakeras Hana untuk kedua anaknya bikin haru biru. Bayangkan aja, dia harus menjalani semuanya sendiri. Mengambil keputusan sendiri. Berkebun sendiri. Sampai mengurus anaknya sendiri.
Kisah Legenda Dari Jepang
Di Jepang, kisah tentang manusia serigala itu masih sangat dipercaya. Sering dijadikan cerita drama atau anime.
Wolf Children ini ditulis oleh Mamoru Hosada dan tayang di tahun 2012. Film ini dapat rating tinggi di IMDB, loh. Yaitu 8.1/10.
Anime movie Wolf Children ini sebenernya dikisahkan dengan cukup cepat. Khas banget kayak kita lagi dengerin orang lagi cerita ke kita. Enggak diceritain day by day, tapi secara esensinya kita dapet.
Konflik dalam ceritanya tuh logis. Dalam artian, meski mereka udah diterima di desa itu. Tapi, ada banyak hal yang terjadi tanpa bisa mereka cegah. Dan ini sempat membawa pertengkaran dalam kehidupan Yuki dan Ame.
Penutup
Sosok Hana, kalau dibahas pasti banyak yang mengkritik. Karena, dia kerjakan semuanya sendiri. Dia selalu tersenyum padahal it's oke to not to be oke. Enggak heran kalau Pak Nirasaki sampai kesal sama dia.
Pembawaannya yang selalu berusaha baik-baik saja pun sebenernya kayak boomerang juga. Meski enggak bisa disalahin kalau ada orang yang mau berusaha untuk menunjukkan bahwa mereka mampu dan sanggup dengan senantiasa tersenyum padahal lagi sedih.
Keputusan Hana dalam memberikan kebebasan pada kedua anaknya. Hingga saat ia melepas keduanya yang beranjak remaja. Cukup menguras emosi. Terutama ketika Hana melepas salah satu Wolf Children ke dunia yang bebas.
Kisah Hana ini bukan kisah heroik ala pahlawan pembela kebenaran. Ini adalah kisah heroik seorang Ibu yang membesarkan kedua anaknya yang berbeda dan unik.
Oiya, ada satu hal yang sangat saya suka dari Hana dan anak-anaknya. Mereka suka banget baca buku. Bahkan, impian Wolf Man, dia pengen punya perpustakaan pribadi. Enggak heran mereka kalau kencan di perpustakaan.
Ah, tak menyesal akhirnya nonton film ini juga. Jangan ditanya, ya, nonton di mana. Kalau mau nonton, di Netflix ada.
Terima kasih sudah mampir dan baca tulisan ini. Buat yang punya rekomendasi anime movie yang keren, silakan tinggalkan di kolom komentar rekomendasinya.