Beberapa kali cuplikan film Ngeri-ngeri Sedap ini lewat di beranda tiktok. Membuatku yang awalnya hanya senyam-senyum saja menyaksikan tayangan singkat tersebut. Hingga akhirnya, penasaran sampai titik tertinggi. Bersyukur sekali, karena tak lama setelah penayangan di bioskop selesai. Film Ngeri-ngeri Sedap ini muncul di Netflix. Langsung saja saya putuskan untuk menontonnya saat melihat film yang mengangkat budaya batak ini berada di urutan pertama rekomendasi dari Netflix. Berhubungan Dengan Suku Batak Sejak Kecil Saat menonton tayangan ini, saya termasuk yang beberapa kali menyaksikan youtube channel Adik Abang yang dulu saya kenal sebagai Agak Laen. Gara-gara muncul lagu Agak Laen yang memang benar lain kali lah lagu ini, hehe. Sejak kecil saya sudah dekat dengan orang-orang dari suku batak. Bukan apa-apa, kalau pernah dengar nama daerah Rawa Lumbu, mungkin akan tahu kalau di Jembatan 13 sampai Jembatan 14 itu banyak sekali suku bataknya di sini. Bermula dari issue mengenai pemind
Melalui film, saya sering mengambil atau memetik pelajaran tentang kehidupan dan sosial. Entah itu melalui tokoh-tokohnya (dalam hal ini karakter), atau melalui dialognya. Bagi saya, setiap nilai yang berbobot yang disampaikan melalui sebuah lakon, memberi efek yang long lasting. Tidak terkesan menggurui dan memberi jeda bagi penonton untuk mencerna dan mengemasnya melalui pemahaman diri sendiri. Ada banyak kenangan yang saya ingat melalui Tokoh Robin Williams. Dia banyak memerankan karakter, tapi selalu menghadirkan guyonan yang cerdas. Sebagai orang yang pernah menghabiskan waktu liburan dengan menonton film Jumanji, saya sangat berterima kasih untuk dedikasinya di dunia perfilm-an. Lantas, apa saja yang saya pelajari melalui karakter-karakter dari film yang dibintangi olehnya? 1. Dead Poet Society Paska berita tentang meninggalnya Robin williams, serentak beberapa channel televisi kabel khusus film, memutar banyak film yang dibintangi olehnya. Dan hari itu adalah kali pertama saya m