Ipeh Alena Blog | Blogger Bekasi

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2021

Tips for Buying a New House in 2022

The coronavirus pandemic and containment measures have plunged the global economy into deep contraction. Home sales are expected to increase another 6.6% and home prices to rise another 2.9% on top of 2021 highs. Based on the latest research on Active Capital 2021 from Knight Frank Asia Pacific, it is predicted that cross-border property investment will hit a record in 2022. A gradual uptick in mortgage rates will make affordability a top consideration for home buyers, especially the 45 million Millennials aged 26 to 35 who are at prime first-time home buyer age. Demand from these young households will keep the market competitive and fast-paced despite a small uptick in housing inventory as builders continue to ramp up production, increasing single-family starts by 5% in 2022. With the overall economic recovery, the property sector could grow 6.6 percent compared to 2021. This is good news for the property because it is long-term. Because when the property goes down it takes a long

Film Misteri Stonehearst Asylum (2014)

Stonehearst Asylum, film yang dirilis tahun 2014 ini berhasil membuat saya jatuh cinta. Ini bukan film yang lucu atau menghibur, bukan juga film yang bisa menitikkan air mata karena terharu. Tapi, film misteri yang membuat jantung saya berdebar, bukan karena kehadiran sosok hantu, karena bukan genre horor. Namun, pada teka-teki yang seperti puzzle yang membuat saya menebak-nebak apa dan bagaimana kelanjutannya. “We’re all mad,” “Some are simply not mad enough to admit it.” ~~ dr. Lamb Film ini diangkat dari salah satu tulisan karya penulis besar yang saya sukai bernama , Edgar Poe. Sosok Poe yang juga setia pada sastra dengan mengangkat sisi misteri pada sebuah kisah. Jadi, jangan salah kalau menganggap sastra hanya berkaitan pada unsur-unsur sejarah saja. Tapi, juga pada ‘apa’ yang menjadi objek dalam cerita tersebut. Dan memang, penafsiran sastra masih belum bisa dipersempit, kalau yang pernah saya dengar dari diskusi di Asian Literary Festival. Baiklah, intermezonya saya sudahi. F

An Ordinary Man Movie (2017)

Berkisah tentang penjahat perang yang menjadi buronan. Dia dilindungi oleh beberapa orang terdekatnya agar tidak tertangkap. Banyak dari para penjahat tersebut telah ditangkap dan diadili, hanya ada satu yang tersisa.. Diperankan oleh Ben Kingsley , seorang Jendral yang terbukti bersalah bisa lolos dari pengejaran. Bukan tanpa usaha yang keras, justru dirinya dilindungi dengan sangat ketat oleh orang-orang yang ada di dekatnya. Tempat tinggalnya selalu berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Menghuni apartemen yang tampak tidak layak huni. An Ordinary Man Review Karena kehidupannya yang berada dalam pengejaran, serta sejarah mencatat ada banyak kejahatan yang ditorehkan. Membuat sang Jendral harus menghindari jalanan umum, bersembunyi saat orang melihatnya. Dalam hal ini, kebebasannya telah dipenjara meski dirinya tampak bebas menjalani hidup bukan di dalam jeruji. Beberapa orang yang memang ditugaskan menjaganya, seperti sang Supir Miro, juga Tanja seorang pembantu yang saat mas

Bentuk Dukungan Untuk UMKM Indonesia Bersama JNE

Pengunjung yang mampir ke blog ini, adakah yang menjalankan UMKM ? Atau punya saudara yang tengah merintis UMKM nya? Kira-kira selain bantuan dari pemerintah berupa uang yang disalurkan melalui bank rekanan. Apalagi yang bisa kita lakukan sebagai sesama masyarakat Indonesia untuk memajukan umkm? Yang pasti, udah paling penting untuk membeli produk atau barang atau bisa juga jasa dari UMKM ya. Biar usaha mereka tetap berjalan lancar. Apalagi kalau kita masih bisa jajan meskipun enggak banyak. Namun, uang jajan yang kita belikan produk umkm tentunya akan berguna banget untuk mereka. Terus, apalagi yang bisa kita lakukan untuk mendukung UMKM Indonesia ? Biar perekonomian Indonesia menguat dari dalam. Jadi, kita harus secara sadar penuh, mau untuk mendukung usaha para pengusaha UMKM ini. Setuju enggak? Nah, kalau bentuk dukungannya bisa banyak, seperti apa? Silakan dibaca sampai tuntas, ya. Bentuk Dukungan Untuk UMKM Indonesia Membeli Dagangan Pengusaha Lokal Sebagai bentuk dari dukungan k

Xiaomi Mi Note Bamboo Membuka Dunia Macro Photography

Kali ini, saya ingin mengenang handphone kesayangan saya. Xiaomi Mi Note Bamboo yang sudah berpindah tangan. Sebenarnya, saya sudah sering menggunakan handphone ini. Bisa dibilang, sudah beberapa kali pula saya berganti handphone. Tapi, masih tetap setia menggunakan Mi note Bamboo. Berawal dari keinginan mengganti handphone. Sekitar tahun 2015. Karena, handphone sebelumnya, yaitu Lenovo berwarna hitam. Rusak dan tidak bisa diperbaiki. Akhirnya, keputusan mengganti handphone pun harus diambil. Berangkatlah saya ke Hypermall Bekasi yang berada di pusat kota. Di lantai tiga, diisi oleh kios khusus penjual handphone dan aksesorisnya. Saya sudah punya langganan di sana, namanya Toko Meta. Cici penjualnya sudah kenal dengan baik, meski hanya kenal wajah saja. Secara, saya tidak tiap tahun mengganti handphone. Wajar saja kalau tidak begitu kenal nama. Hanya kenal wajah. Saat itu, Cici Meta sedang berbincang dengan seseorang. Sambil memegang dus handphone. Saya datang tidak sendiri, tapi be

Cara mempercantik foto Instagram

Suka mainan Instagram ? Saya sih suka sekali. Karena memang Instagram saya jadikan ajang ‘pamer’ sesuatu yang memang saya sukai dengan sangat teramat sangat. Kalau ada yang belum tahu isi instagram saya, bisa langsung meluncur ke akun @ipeh.alena. Sejak awal membuat instagram memang saya ingin dedikasikan pada segala hal yang saya anggap sesuai dengan apa yang memang saya suka. Seperti ketika saya masih bisa berjalan-jalan ke beragam tempat dan museum, pastilah ada beberapa selipan foto-foto tersebut di bagian paling bawah. Setelahnya, saya justru lebih sering mengupload foto buku koleksi saya yang sudah / sedang / belum saya baca. Kenapa? Karena instagram saya ini justru mempermudah bagi beberapa teman saya yang ingin meminjam buku. Mereka bisa melihat buku apa saja yang sudah saya baca dan ada di rak saya. Atau jika ada yang ingin tahu, saya sudah membaca buku apa saja, biasanya mereka langsung ‘kepo‘ ke akun saya, jadi ini benar-benar memberi kemudahan bagi saya dan orang lain. Ta

Aplikasi Kesehatan Digital SehatQ

Ada nggak yang pernah merasakan. Saat sedang sakit, saking lemasnya hingga tak mampu untuk bangun dan pergi berobat ke dokter? Saya pernah. Beberapa kali. Dan, saat itu rasanya ingin sekali ada dokter yang bisa dipanggil ke rumah. Tujuannya biar segera dapat informasi mengenai penyakit dan obat apa saja yang bisa dikonsumsi. Ketika sakit, apalagi dalam kondisi sendirian dan tak memungkinkan meminta bantuan. Rasanya, lebih membutuhkan sesuatu yang memudahkan pasien. Terutama yang kesulitan untuk menggerakkan tubuh untuk bepergian jauh ke rumah sakit. Bahkan yang terdekat sekalipun. Apalagi, bayangan mengantri saat mendaftar, kemudian menunggu antrian sebelum bertemu dokternya hingga kembali mengantri saat hendak mengambil obat. Ini menjadi bayangan yang sudah melelahkan bagi pasien. Dari kondisi inilah, lahir teknologi yang memang dibuat untuk memberi kemudahan. Tentunya, bukan berarti membuat seseorang menjadi malas. Tapi, membantu mereka yang memiliki keterbatasan kondisi saat itu unt

Ipeh Alena Blog | Blogger Bekasi - Blogger Reviewer

Cari Blog Ini

Postingan

Entri yang Diunggulkan

Film Muatan Budaya Batak Ngeri-ngeri Sedap di Netflix