Kalimalang Sebagai Jalur Transportasi
KalimalangSebagai Jalur Transportasi. Kalau pernah berkunjung ke Bekasi dan berjalan
terus menyisiri sungai kalimalang, Anda akan mendapat banyak pemandangan,
terutama rumah-rumah yang berada di tepiannya. Kemudian ‘wajah’ baru sungai
kalimalang yang kini mulai diberi pembatas. Tujuannya agar air terbendung
dengan baik, sekaligus mencegah warga yang tinggal di pinggir kalimalang
membuang sampah sembarangan. Juga mencegah, orang-orang yang malas membayar
iuran kebersihan kemudian membuang sampah di kalimalang.
Sebelum
diberi pembatas, saya masih bisa menyaksikan kehidupan di pinggir kalimalang
setiap pagi hari. Yaitu, warga sekitar yang tengah beraktivitas baik itu
mencuci baju di pinggir sungai, atau anak-anak yang tengah mandi di sungai
tersebut. Juga beberapa bapak-bapak yang tengah mencuci mobilnya dengan
menggunakan air kalimalang. Pemandangan tersebut sudah sehari-hari saya amati
setiap kali berangkat bekerja.
Meski
sekarang ini tak ada lagi kegiatan mencuci baju atau bahkan mandi di pinggiran
kalimalang dari arah Bekasi menuju Cibitung, tapi tetap saja kini ada kegiatan
baru yang selalu membawa rasa penasaran beberapa pengendara motor yang melewati
jalur kalimalang. Yaitu, tempat pemancingan umum. Betul, masyarakat di sekitar kini tengah gemar
memancing di kalimalang sambil duduk di beton pembatas.
***
Jika Anda juga pernah menghindari kemacetan di pinggir kalimalang dengan
menyebrang menggunakan getek di wilayah Cibitung, pasti Anda tahu, bagaimana
manfaat getek tersebut untuk jalur cepat pengendara motor. Karena tidak bisa
dipungkiri, pengendara motor yang bergerak dari Bekasi menuju Cibitung sampai
Cikarang jumlahnya sangat banyak. Itu belum termasuk ketika menjelang hari
Lebaran.
Sarana Getek memang banyak manfaatnya, namun pertanyaan saya, mengapa Getek
tidak terus dipergunakan untuk menunjang transportasi para pejalan kaki atau
karyawan yang hendak berangkat bekerja?
Mari kita ibaratkan Kalimalang sebagai sungai Seine yang ada di Paris.
Dengan memanfaatkan para operator getek untuk mengganti sarana mereka menjadi
perahu yang bergerak menggunakan motor. Jika mereka diberdayakan, dengan
menjadikan perahu motor tersebut menjadi alat transportasi, setidaknya ini
mempermudah banyak orang. Bisa jadi justru mengurangi tingkat polusi karena
setiap orang akan dengan sendirinya mengurangi penggunaan kendaraan bermotor
mereka.

Selain itu, setiap operator perahu, mereka ditugaskan untuk juga turut
mengambil sampah-sampah yang ada di pinggir Kalimalang. Tujuannya agar
Kalimalang tetap terjaga kebersihannya. Juga diberi tugas setiap beberapa
minggu sekali untuk membersihkan tanaman-tanaman yang akan merusak ekosistem di
Kalimalang.
Jika penggerak motor bagi perahu dinilai merusak lingkungan, mengapa tidak
diberi jalur khusus dimana mereka tetap mendayung, dengan bantuan jalur khusus
entah itu berupa tali atau besi yang bergerak seperti katrol. Setidaknya juga
untuk membantu para operator perahu dalam mengangkut penumpang, dan membantu penumpang
agar sampai di tujuannya tepat waktu dan tidak terlambat.
Bagaimana dengan jembatan-jembatan yang justru bisa menghalangi lalu lintas
perahu di Kalimalang? Cukup dengan merekonstruksi bangunan jembatan tersebut
sehingga memiliki jarak yang lumayan jauh agar perahu yang lewat tidak
terganggu bangunan. Meski dibutuhkan anggaran biaya lebih untuk membangun
jembatan, tapi setidaknya ini cukup membantu agar kota Bekasi hingga ke
Kabupatennya tetap tertata dengan rapi dan bersih dari sampah yang sering menggenang
di sepanjang Kalimalang.

Solusi, itulah yang dibutuhkan untuk masyarakat Kota Bekasi, mengingat
wisata air yang ada hanya berkutat pada Pantai atau Danau buatan kemudian
Waterpark. Jika transportasi Kalimalang ini terwujud, setidaknya warga Bekasi
bisa menikmati dan merasakan bagaimana sensasi naik perahu. Apalagi, jika biaya
untuk bepergian dari Kabupaten Bekasi ke Kota Bekasi dikenakan biaya yang tidak
mahal, bisa saja warga Bekasi akan mulai mengurangi penggunaan kendaraan mereka
sehingga bisa membantu mengurangi polusi.
Tidak lupa, untuk pemerintah daerah, melakukan pengecekkan berkala bagi
perahu-perahu yang menjadi alat transportasinya. Jadi, setiap penumpang akan
merasa yakin transportasi yang mereka pilih tetap menjanjikan keselamatan dan
kenyamanan. Juga, petugas kebersihan yang sebaiknya selalu stand by untuk
senantiasa menjaga kebersihan kapal.
Juga diberikan sanksi yang benar-benar mengikat bagi penumpang yang
membuang sampah ke Kalimalang. Itu juga pentingnya pengawas di perahu agar
mengedukasi penumpang untuk menjaga kebersihan di perahu juga di Kalimalang.
Dengan begitu, bisa ikut serta membantu memberikan informasi yang cukup bagi
penumpang dan warga Bekasi.
Meski tampaknya ide ini sudah seringkali diajukan, atau sesaat sangat
simple dan bisa segera direalisasikan. Tapi, tentunya harus dipikirkan juga
bagaimana kesejahteraan para operator dan pekerja lainnya, mereka menerima gaji
atau sekadar biaya dari bayaran transportasi, juga bagaimana cek-up rutin
kondisi perahu pun harus tetap menjadi prioritas.
***
Jangan salah, walaupun wacana untuk memaksimalkan pendaya-gunaan Kalimalang
sebagai sarana transportasi air masih menjadi ide dan belum memiliki konsep,
tapi sudah ada beberapa komunitas yang memanfaatkan dan mengoptimalkan Kalimalang
sebagai tempat berlatih mendayung. Jika Anda penasaran, biasanya komunitas yang
merupakan perkumpulan mahasiswa-mahasiswi Universitas Islam YPI Bekasi, mereka
akan berlatih saat hari Sabtu atau Minggu.
![]() |
source : sardakoe.blogspot.com |
Bahkan menjelang Agustus-an ini, biasanya mereka akan mengadakan lomba
dayung yang mana sering juga menjadi tontonan bagi pengendara yang lewat, juga
ada yang berniat untuk menontonnya dari pinggiran Kalimalang.
***
Pembaca memiliki kenangan atau pengalaman pribadi dari jalur Kalimalang di
Bekasi? Bagikan pengalaman Anda melalui kolom komentar, siapa tau bisa
bermanfaat bagi orang lain. Salam, dari saya warga Bekasi yang lahir dan besar
di Bekasi hingga sampai saat ini.
Terima kasih
Sekarang, sungai Kalimalang kelihatan bersih meski berwarna coklat. Semoga saja warga sekitar tetap mampu menjaga kebersihan sungai.
ReplyDeleteDi beberapa tempat menuju Cibitung-Cikarang tidak sebersih yang seperti di Bekasi, Mbak. Kebetulan masih sering bolak balik lewat daerah ini.
DeleteTapi, memang support dari warga dan setiap orang juga dibutuhkan untuk membantu menjaga kebersihan Kalimalang.
Terima kasih atas kunjungannya
belum pernah ke kalimalang secara langsung mbak, cuman liat di TV doang.
ReplyDeletesetuju sama postingannya mbak, supaya terwujud harus ada kerjasama yang solid antara pemerintah, pihak swasta, dan masyarakat. kalau semua terwujud, g ada yg g mungkin, kalimalang bisa jadi kayak seine
Betul Mba, ini semacam sumbangsih ide dari warga seperti saya :)
DeleteTerima kasih atas kunjungannya
wah bagus ya sungainya bisa buat fasilitas berolahraga, semoga kebersihannya tetap terjaga siapa tau bisa untuk pariwisata juga/
ReplyDeleteIya Mba, di dekat sini memang bersih. Dan sering dijadikan tempat anak-anak untuk 'ngobak' juga
DeleteTerima kasih atas kunjungannya
Keren ya kalo sungainya bisa bersih. Ini sih permasalahan yg sama di seluruh negri. Mesti bersusah payah memberi semangat agar warga turut menjaga kebersihan sungai dan lingkungan
ReplyDeleteBetul, Mba. Problem yang sama di banyak tempat. Tapi, kalau bisa dimulai tanpa menunggu nanti-nanti, siapa tau :)
DeleteTerima kasih atas kunjungannya
bisa ajdi transportasi, mungkin dilakukan penjernihan dulu dan sampah2 dihilangkan , bisa ajdi alternatif trnasportasi, bisa juga loh wisata sungai
ReplyDeleteBetul mBa Tira, bisa jadi ide wisata sungai ya. Sebelumnya sudah pernah dilakukan, tapi hanya sebentar di depan Metropolitan Mall.
DeleteTerima kasih atas kunjungannya.
waaah, kalimalang udah bagus begitu skr? udh lama bgt ga lewatin daerah sana mba... jujur agak aku hindari krn ga kuat macetnya kalo lwt sana... baru tau loh sungai nya skr dimanfaatin dgn baik gini
ReplyDeleteHihi...emang langganan macet. Apalagi kalau menjelang lebaran. Mantap pokoknya :)
DeleteKali Malang inget lomba gebuk bantal pas Agustusan..he..he.. lucu
ReplyDeletepertama kali ke Kali Malang waktu tanteku baru menikah, datang ke rumahnya di Kali Malang jalannya masih tanah merah ..mau pulang si oom nyariin taksi harus ke by pass dulu, abisnya jalanan masih sepiii sekarang ramenya minta ampun
Hihihihi, banyak yang teringat dengan lomba ini ya Bunda, tapi sekarang saya kurang tau deh, masih akan diadakan lagi atau tidak :)
DeleteTerima kasih atas kunjungannya
kalau ada transportasi sungai, mgk bisa mengurai kemacetan jg y mba
ReplyDeleteBetul, Mba Kania agar tidak terlalu padat kendaraan
DeleteTerima kasih atas kunjungannya
belum pernah ke kalimalang mba hohoho... tapi seru juga kali ya kl sungai gitu dijadikan sbg jalur transportasi, apalagi kalau lewatnya dalam kota juga... bisa ngurangin banget kemacetan...
ReplyDeleteHohohoho, mari Mba Main-main ke Jakarta timur sampai Bekasi, sepanjang kalimalang :)
DeleteTerima kasih atas kunjungannya
nah kalau gambar yg paling akhir aku tau deh itu dimana :)
ReplyDeletewkwkwkwkwk, tempat yang tinggal ngesot ya Mba :D
DeleteTerima kasih atas kunjungannya
Mba, dulu aku suka lewat kalimalang eh tapi sekarang pinggiran kalimalang juga suka lewat sih, mertua di jatibening soalnya hihiii..klo 17an rame yaaaa
ReplyDeleteBetul, kalau 17-an rame, banyak lomba
DeleteTerima kasih atas kunjungannya
ternyata saya sudah sepuluh tahun lebih di Bekasi, dan kalimalang memang banyak berubahan setiap tahunnya, semoga lebih bersih lagi dari sampah2.
ReplyDeleteIya, semoga bersih dari sampah dan bisa jadi tempat yang enak dipandang
DeleteTerima kasih atas kunjungannya
Bagaimana dengan jembatan-jembatan yang justru bisa menghalangi lalu lintas perahu di Kalimalang? Cukup dengan merekonstruksi bangunan jembatan tersebut sehingga memiliki jarak yang lumayan jauh agar perahu yang lewat tidak terganggu bangunan.
ReplyDeletehehe, bukan biaya sedikit itu Mbak, satu jembatan bisa puluhan milyaran, ditambah dengan persoalan geometrik jembatan. kalau kita mau membuat kalimalang bisa dilewati perahu/kapal maka minimal tinggi antara air dengan jembatan bisa sampai 3-4m, sekarang dengan kondisi jembatan yang ada saja elevasinya sudah curam (baca: jembatan tinggi) apalagi kalau harus ditinggikan 3-4 m, hehe
Tetapi, biar bagaimanapun, seharusnya kalimalang bisa dimaksimalkan menjadi wisata air, ntah untuk restauran pinggir danau atau sarana hiburan lainnya.
Salam kenal Mbak
Hehe, betul Pak, memang bagaimana pun namanya pembangunan akan selalu mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Tapi, dengan memanfaatkan kalimalang menjadi tempat yang bisa mendatangkan arus pendapatan juga tidak salah. Objek wisata, bagaimana pun dibutuhkan juga bagi warganya :).
DeleteSehingga kebersamaan warga dalam menjaga kalimalang tetap dijaga.
Terima kasih atas kunjungannya
Salam Kenal
Kalimalang itu bukannya yg lagi dibangun Jalan Layang apa Jalan Tol gitu yak?Eh, apa saya salah yak?
ReplyDeleteIya itu kalimalang Jakarta Mba, sedang dibangun jalan tol :). Sementara kalimalang sendiri masih terus memanjang hingga menembus kota bekasi sampai ke kabupatennya.
DeleteTerima kasih atas kunjungannya
Aku belum pernah ke kalimalang, tp keinginan mbak ipeh s3moga disetui orang2 bekasi.
ReplyDeleteHihihihi, semoga pemanfaatan kalimalang bisa diwujudkan ya mba :)
DeleteTerima kasih atas kunjungannya
Padahal kalo bersih pasti seneng banget ya mpok. Jagain BKT yang terbilang baru supaya bersih aja susah mpok, huhuhu.
ReplyDeleteSungainya sudah bersih, tinggal menunggu waktu sampai bisa bening airnya hehe :D.
ReplyDeletePengen ikutan lomba dayungnya nih o.o
Nice Share ..