5 Pesan Penting Dari Film Animasi Wall-E
Belajar Berkaca Melalui Film Animasi Wall E. Kalau diperhatikan dengan
seksama, film animasi yang sering ditayangkan di bioskop, selalu memiliki pesan
tersembunyi yang bisa didapat secara langsung atau melalui makna tersirat
melalui setiap adegannya. Dari film-film inilah, pesan moral bagi generasi
penerus, disampaikan.
Entah sudah beberapa kali film Wall E ditayangkan di salah satu channel
televisi kabel, yang isinya khusus menayangkan film anak-anak. Dan entah
disadari atau tidak, melalui film Wall E ini, ada banyak sekali hal-hal yang
dijadikan 'peringatan dini' terhadap apa saja yang sedang terjadi dan yang
nantinya akan terjadi.
Dalam hal ini, yang saya fokuskan adalah bagaimana anak-anak menyadari
bahwa apa yang sedang mereka tonton, banyak berasal dari kejadian nyata yang
ada di lingkungan sekitar mereka. Apa saja yang saya lihat melalui film yang
berkisah tentang dua robot yang menyelamatkan manusia agar 'mau' kembali ke
bumi? Berikut rangkumannya.
5 Pesan Penting Dari Film Animasi Wall-E
1. Pekerjaan Wall E
Apa yang dikerjakan Wall E di bumi? Betul. Menata dan mengelola sampah yang
bertebaran di bumi. Digambarkan seolah-olah bumi sudah lagi tak dapat dihuni
manusia karena sampah yang merajalela. Semacam invansi Sampah Di Bumi, bukan
lagi alien yang akan mencuci otak manusia.
Sampah, ini sudah menjadi problematika yang terus menerus menuai pro dan
kontra. Bagaimana tidak? Coba saja kita putar balik kembali, ketika penggunaan
plastik di swalayan dikenakan biaya. Ada banyak pro dan kontra bertebaran. Ini
membuktikan bahwa, kesadaran dalam menjaga lingkungan masih belum dipahami
betul oleh banyak orang.
Memang tidak mudah, terlebih sudah menjadi kebiasaan untuk menggunakan
kantong plastik, stereoform, botol dan segala macam kemasan sekali pakai.
Alasannya simple, karena tidak perlu ribet-ribet membawa tempat makan/minum
dari rumah.
Nah, pesan inilah yang kemudian ditujukan bagi anak-anak, remaja dan orang
dewasa melalui film animasi ini. Betapa jika hanya mengandalkan 'simple' maka
akibatnya tidak bisa dikatakan 'simple'. Sampah-sampah yang tidak bisa diurai
akhirnya dijadikan tumpukan seperti gedung bertingkat oleh Wall-E. Karena hanya
dirinya yang tertinggal di bumi, juga karena dia robot yang patuh pada
instruksi asal pembuatannya, yaitu mengelola sampah.
Pengrusakan alam akibat sampah, diceritakan dengan jelas melalui gambaran
bagaimana Bumi di film tersebut. Apakah ini justru semacam penanaman ketakutan
bagi generasi mendatang? Justru inilah pesan yang seharusnya disadari oleh
banyak orang. Sebuah pesan untuk membuat Bumi ini "better place for you
and for me."
Di Indonesia sendiri tidak sedikit komunitas-komunitas yang bergerak secara
sukarela untuk mengingatkan lagi dan lagi agar sama-sama
#SaveEarthForBetterFuture. Jadi, masih mau berpikir ulang untuk menjaga
kestabilan alam di sekitar kita? Sudah waktunya sadar diri.
2. Kondisi Bumi
Kembali lagi pada keseimbangan alam. Selain sampah dan sampah serta Wall-E
dan si corro. Tidak ada lagi 'kehidupan' yang berarti. Tidak ada pohon, tidak
ada air, tidak ada burung dan binatang lainnya (kecuali si corro). Ini
menunjukkan, kebinasaan makhluk hidup justru berasal dari tangan-tangan
manusia.
Hingga ketika berabad-abad lamanya, saat kepemimpinan kapten di kapal luar
angkasa yang menjadi tempat lain bagi manusia. Bumi mulai menunjukkan gelagat
sedikit kehidupan, melalui ditemukannya satu tumbuhan hijau oleh Wall-E.
Apa yang bisa dijelaskan lagi dari bagian dalam film ini? Bahwa tanpa
tumbuhan dan alam sekitar, manusia tidak akan bisa menjadikan Bumi sebagai
tempat yang layak huni. Jadi, memang semestinya keseimbangan alam dijaga dari
sejak dini.
Pesan ini diharapkan sampai pada generasi penerus, yaitu anak-anak yang
menonton tayangan ini. Bukan lagi sebuah kisah dongeng, ketika kondisi kritis
alam di sekitar kita sering menjadi pemberitaan. Seperti hutan terbakar,
pembunuhan besar-besaran hewan langka dan segala hal yang tak lagi bisa
dijelaskan menyangkut pemusnahan alam.
Dengan kesadaran tentang lingkungan dan
seberapa penting tumbuhan dan alam sekitar bagi kehidupan, ini bisa membantu
anak-anak agar memiliki pemahaman dan kesadaran akan alam sekitar yang juga
memiliki kontribusi terhadap kehidupan manusia selanjutnya.
3. Manusia di Kapal Luar Angkasa
Sekarang kita ingat-ingat lagi adegan kehidupan sehari-hari manusia-manusia
di dalam kapal luar angkasa. Kehidupan yang serba otomatis, didukung dengan
teknologi tinggi membuat seluruhnya 'tergantung' pada teknologi.
Ini merupakan ketakutan terbesar yang sebenarnya meliputi banyak orang,
sebuah zaman dimana teknologi menjadikan manusia malas bergerak, malas
berinteraksi dengan sesamanya. Namun, yang perlu dilihat kembali, jika masuk
pada satu bagian ketika layar menunjukkan pakaian serta makanan yang sedang
tren saat itu, ini mengingatkan saya pada cuplikan sedikit pembahasan dari
sebuah buku.
Buku yang saya baca yaitu Maklumat Sastra Profetik, namun sempat sedikit
diulas oleh Kuntowijoyo, perihal buku Behaviorism yang memuat juga tentang
Masyarakat Massa dan Budaya Massa. Contoh jelasnya melalui film Wall-E, bahwa
Tren di situ ditetapkan melalui pemberitahuan layar, kemudian seketika baju
mereka yang bermula berwarna biru langsung berubah menjadi warna merah. Ini
mencontohkan sebuah gerakan, yang mana selera mereka bergantung pada Tren yang
dipilihkan oleh sistem untuk mereka. Dengan menampilkan satu sisi ekspresif,
saat mereka mengganti baju mereka, dengan baju yang sama saja, namun karena
mereka tak sadar, sehingga tak lagi mereka rasakan perbedaannya.
4. Bagaimana Pertumbuhan Manusia
Akibat malas gerak, sehingga ditunjukkan bagaimana para manusia di kapal
tersebut menderita obesitas. Lantas apakah disadari bahwa obesitas sendiri
sudah menjadi semacam 'wabah' yang harus diwaspadai. Mengapa timbul 'wabah'
ini?
Jika di film tersebut, hal yang membuat para manusia itu terkena 'wabah'
obesitas, yaitu makanan yang dipilih dan malas gerak, maka akan berpengaruh
pada apa yang dinamakan dengan gaya hidup.
Saat ini, beberapa kelompok orang sudah mulai menyadari gaya hidup yang
kurang tepat, yang merebak dimana-mana. Sadar atau tidak pada akhirnya penyakit
membuat manusia tak lagi bisa menikmati indahnya hidup sehat.
Itulah sebabnya banyak timbul gerakan-gerakan untuk kembali pada gaya hidup
sehat. Gaya hidup aktif yang 'memaksa' tubuh agar beraktivitas ke luar ruangan,
entah untuk berjalan ke warung/pasar, untuk olahraga atau untuk aktivitas lain.
Pesan ini juga disampaikan untuk anak-anak, agar tidak malas gerak, tetap
semangat bermain yang mendukung olah tubuh agar pertumbuhan mereka optimal.
5. Siapa Orang Di Sebelahmu
Dari film ini juga, ibarat para penonton diminta untuk berkaca pada
kejadian nyata yang tercipta di sekelilingnya. Mengingatkan tentang eksistensi
manusia terhadap lingkungan dan manusia lain di sekitar kita. Ketika teknologi
menjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh sudah benar-benar tercipta,
maka dibuatlah satu adegan ketika semua kursi angkut yang membawa manusia itu,
berjalan ke sana kemari, tapi tak juga membuat mereka sadar akan apa yang ada
di sekitarnya.
Diwakili pada satu adegan ketika seorang lelaki dan perempuan yang tidak
sengaja tersenggol oleh robot, saat itulah kedua orang tersebut baru
'menyadari' kehadiran orang lain di sekitarnya serta bagaimana kondisi di
dekatnya.
Meski banyak orang menyatakan akan sulit untuk memulai percakapan dengan
orang baru. Maka mengapa tidak menjauhkan gadget kala bertemu dengan
teman-teman dan keluarga terdekat? Jika itu bisa membangun Quality Time untuk
hubungan yang baik dan sehat bagi diri kita sendiri. Karena pada dasarnya
manusia merupakan makhluk sosial di dunia nyata, tak hanya makhluk media
sosial.
oo00oo
Kelima poin di atas merupakan apa-apa yang membuat saya kemudian
memfokuskan diri, mengapa sampai sebegitu rupa, animator-animator ini membuat
film tentang 'Menjaga Keseimbangan Alam'. Pastinya, karena apa yang sudah
terjadi pada Alam sekitar, membuat mereka ingin menyampaikan pesan melalui cara
yang menarik.
Setidaknya ini juga untuk mengingatkan agar tetap menunjukkan eksistensi
sebagai manusia dengan menjadi makhluk yang bermanfaat, melalui aktivitas :
1. Menjaga Lingkungan, Mengurangi Penggunaan Sampah serta Menghemat
Penggunaan Energi.
2. Kembali Pada Gaya Hidup Sehat. Pola Makan Serta Olahraga Yang Teratur.
3. Save The Earth For Better Places For You And For Me.
Jadi, meskipun cerita yang ditampilkan dalam film Animasi Wall-E ini
sedikit berimajinasi tentang kehidupan dunia beberapa tahun kemudian akibat
kerusakan alam. Tapi, ini bisa dijadikan sebagai pengingat, bahwasannya ada
kehidupan lain di sekitar kita yang wajib kita jaga keseimbangannya, agar
tercipta lingkungan yang selaras dan serasi serta seimbang.
Ingin share tentang pengalaman menonton film Wall-E atau memiliki pendapat
tersendiri tentang tulisan ini? Silakan berikan komentar yang relevan dengan
tulisan terkait. Terima kasih J
Jadi penasaran pengen nonton :)
ReplyDeleteYuk ditonton Mba, film lama kok.
Deletewall-e.. duh duh duh Eveee :-*
ReplyDeletebanyak pesan yang disampaikan di film ini lewat sindirannya, cuma waktu itu kenapa gitu ya pas nonton rada2 capek, mungkin karena banyak adegan diamnya dan kesannya lambat, padahal biasanya selalu mudah tuk menikmati animasi
Wakakakakakak, alurnya memang lambat Mba. Tapi, untuk film animasi, pesan yang disampaikan itu banyak banget sebenernya. :)
DeleteKomplit banget. Anak-anak bisa belajar banyak dari film ini, ya.
ReplyDeleteMemang benar, tidak semua orang bisa menerima bagaimana hidup dengan menjaga alam. Saya masih menemukan seorang bapak yang ngomel2 disuruh bayar kantung plastik 200 perak. Kalo anak2, lebih mudah memasukkan pembelajaran bagi mereka apalagi melalui film animasi.
Betul, Mbak. Karena anak-anak mudah mencerna pembelajaran tentang pesan2 moral melalui film animasi.
DeleteTerima kasih atas kunjungannya :)
Belum nonton kayaknya wall e, tapi boleh banget buat rekomen nonton anak anak ^^
ReplyDeleteAyo ditonton sama anak2 mba, bagus soalnya filmnya.
DeleteSukaaaa.....suka filmnya suka tulisannya juga :D
ReplyDeleteTerima kasih sudah berkunjung :)
DeleteIni salah satu film favorit anak Mbak. Pesan moralnya dapet, entertainmentnya dapat. Meskipun film lama tetap disuka
ReplyDeleteBetul, komplit banget film ini. ga bikin bosen juga
DeleteTerima kasih sudah berkunjung
Film yang edukatif dan sebenarnya banyak menyindir perilaku manusia zaman sekarang.
ReplyDeleteMengajak untuk menyadari keadaan yang ada di sekitar ya :)
DeleteTerima kasih sudah berkunjung
Saya suka banget sama film wall-e ini gan :D
ReplyDeletebeberapa kali saya lihat rame-rame brg temen,,
film ini mengajarkan kita betapa pentingnya pohon di bumi ini. Maka dari itu kalau kita nggak ingin bumi kita ky di film wall-e kita harus menghindari menebang pohon dan tanam pohon ya gan :D
Betul Gan, film ini sarat dengan pesan moral. Sehingga seru kalau ditonton bareng2 :)
DeleteTerima kasih atas kunjungannya
wahh,reviewnya keren, jadi pengen nonton. beli dulu dvd kali ya, amankan buat anak-anak :)
ReplyDeleteAman banget, Mbak. Gak ada konten yang mengkhawatirkan kok :)
DeleteTerima kasih atas kunjungannya
aku belum pernah nonton tapi baca ceritanya jadi penasaran, bagus juga ya pesan yang akan dismapaikan
ReplyDeleteBagus sekali Mba, karena ceritanya juga benar-benar mengisahkan tentang keadaan bumi yang tak lagi bisa dihuni.
DeleteTerima kasih atas kunjungannya
Memang kedepannya manusia bisa jadi seperti itu, menajdi obesitas kwkwk yang membuat film cukup hebat dalam mengemas suatu permasalah menjadi cerita lucu dengan balutan kartun. :D
ReplyDeleteBetul, pengemasannya yang bener-bener bikin film ini sangat layak ditonton bersama keluarga ya, Gan.
DeleteTerima kasih atas kunjungannya
Saya dan anak-anak berkali-kali nonton film ini.. Dan peaan yang disampaikan sederhana tapi nonjok banget ya.. Kadang malu melihat kelakuan manusia yang semaunya sendiri >_<
ReplyDeleteBener banget, Mbak. Rasanya tuh bener2 diajak bercermin dengan polah kita sendiri ya.
DeleteTerima kasih atas kunjungannya
Udah nonton wall e, jaangankan dg orang lain mba dgn kluarga snd aja kadang kita ga sadar ada iarena masing2 udah pegang gadget
ReplyDeleteNah, bener ya Mba. Kadang malah jadi ga quality time kalau sudah ngumpul tapi sibuk sama 'dunianya' sendiri
DeleteBelum nonton. :(
ReplyDeletenonton ateuh...Terima kasih atas kunjungannya
DeleteKesukaanku ini. Bisa nonton tanpa subtitle. Soalnya jarang adegan ngomong2 nya. Hehe
ReplyDeletewakakakakak, ngomongnya cuma "Wallee..." sama "eeevaaaaa" x))
Delete